Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Politik tanpa Mahar Bangun Demokrasi

Budi Mulia Setiawan
20/3/2017 06:11
Politik tanpa Mahar Bangun Demokrasi
(Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) berbincang dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat Deklarasi Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat Periode 2018-2023 di Bandung, Jawa Barat. -- MI/Arya Manggala)

MASSA menyemut di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, kemarin, untuk menjadi saksi dek­larasi Partai NasDem mengusung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. Lagi-lagi, Partai NasDem mengusung seorang kandidat tanpa mahar sepeser pun.

Prosesi pencalonan Wali Kota Bandung yang biasa disapa Kang Emil itu diawali dengan kirab budaya. Dalam kirab, Kang Emil diarak dengan menunggangi sisingaan. Partai NasDem menjadi partai pertama yang mengusung calon dalam pilkada Jabar tahun depan. Seperti di pilkada lainnya, mereka tak minta mahar apa pun kepada Ridwan Kamil.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, sebagai partai baru dengan semboyan politik tanpa mahar, Partai NasDem sedang membangun paradigma baru dalam kancah politik dan demokrasi di Indonesia. Mereka berani mendahului partai besar dalam pencalonan karena Partai NasDem tak hanya mencari pemimpin, tetapi mencari negarawan. “Partai NasDem te­lah merekam jejak apa yang Ridwan Kamil lakukan, maka dengan ini menyatakan sepenuh hati mendukung dan mencalonkan Ridwan Kamil,” seru Surya.

Sebelum deklarasi dilakukan, ia menegaskan bahwa Ridwan Kamil sepakat dengan ti­ga syarat yang diajukan Partai NasDem. “Pertama, apabila rakyat telah memberikan amanah dan menempatkan sebagai Gubernur Jawa Barat, dalam melaksanakan fungsi, peran, dan tugas jabatan yang diemban, Ridwan Kamil harus bisa menjadikan Jabar sebagai benteng Pancasila yang melindungi seluruh warga masyarakat Jabar.”

Dengan menjadi benteng Pancasila, Kang Emil harus menjaga semangat kemajemuk­an dan pluralisme dalam keseharian. Syarat kedua, ketika memenangi pilkada, Ridwan Kamil harus menjadi milik masyarakat Jabar dan seluruh parpol. Surya meminta dia tidak bergabung dengan partai ma­­na pun, termasuk Partai NasDem agar terbebas da­­ri intervensi politik dan golongan.

Syarat ketiga, Ridwan Kamil harus mampu mengonsolidasikan roda pemerintahan di ba­wah dirinya. Ia harus membawa peran serta masyarakat dalam memahami arti pembangunan nasional sekaligus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ridwan Kamil menyatakan siap meneri­­ma amanah untuk membangun Jabar. Ia pun ber­janji memberikan yang terbaik, salah sa­­tunya menjaga keutuhan NKRI.

“Siapa saja yang memecah belah, ha­­rus kita lawan. Kakek saya pejuang, uwak saya pejuang. Jadi, itu yang selalu ha­­dir di diri saya sehari-hari,” tegas Ridwan Kamil yang mendulang 225 penghargaan dalam waktu 3,5 tahun memimpin Kota Bandung.

Diapresiasi
Deklarasi pencalonan Partai NasDem untuk Ridwan Kamil diapresiasi pengamat politik Yunarto Wijaya. Dengan mengedepankan politik tanpa mahar dan mematok tiga syarat demi kepentingan bangsa sema­ta, Partai NasDem dinilai membangun budaya baru bagi politik Indonesia.

‘’Jika tidak ada ikatan apa pun, kualitas calon akan jauh dari kata degradasi. Kalau konsisten, politik tanpa mahar ini bisa menekan biaya politik dan menghasilkan pemimpin berkualitas,’’ tandas Yunarto.

Dengan lima kursi di DPRD Jabar, NasDem memang tak bisa mengusung cagub sendirian. Karena itu, ujar Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa, pihaknya akan mengintensifkan komunikasi dengan partai lain untuk berkoalisi. (Rio/Deo/BB/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya