Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MAKIN maraknya spanduk provokatif yang melarang menyalatkan jenazah pendukung, pembela dan penista agama telah menimbulkan keresahan dalam diri warga Jakarta.
Calon Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat pun meminta Kementerian Agama turun tangan memberikan imbauan agar tidak ada lagi pemasangan spanduk provokatif. Tidak ada pelarangan untuk menyalatkan seseorang hanya berdasarkan hak pilih terhadap salah satu paslon.
"Seharusnya Kemenag turun tangan. Minimal memberikan imbauan kepada masyarakat. Kepolisian dan Pemprov DKI juga harus turun tangan," ujar Djarot.
Hingga saat ini, pihaknya masih melihat spanduk provokatif terpasang di beberapa tempat ibadah. Padahal itu, tambahnya, tidak boleh terjadi di negara Indonesia yang menjunjung tinggi azas pluralisme.
"Sekali lagi, Indonesia itu negara plural. Saya masih lihat spanduk-spanduk provokatif. Saya minta Kemenag turun tangan. Beri imbauan dong supaya jangan terjadi lagi kasus Nenek Hindun di Karet Karya dan kasus Ibu Siti Rohbaniah di Pondok Pinang, Jakarta Selatan," ungkapnya.
Seperti diketahui, dua peristiwa itu mencuat dalam tiga hari terakhir dan memunculkan keprihatinan banyak kalangan terhadap melebarnya isu dalam Pilkada DKI Jakarta yang sudah mulai melenceng dan berdasmpak buruk terhadap kehidupan beragama dan politik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved