Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Anies-Sandi Dinilai Sulit Dekati NU

Christian Dior Simbolon
03/3/2017 19:19
Anies-Sandi Dinilai Sulit Dekati NU
(Antara/Yudhi Mahatma)

PASANGAN calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno bakal kesulitan mendekati Nahdlatul Ulama (NU). Isu kedekatan Anies dengan Front Pembela Islam (FPI) dinilai sebagai salah satu penyebabnya.

"NU punya ketegangan psikologis dengan kelompok-kelompok Islam garis keras seperti FPI. Belum lagi, Anies memang diusung oleh PKS (Partai Keadilan Sejahtera) yang garisnya juga agak-agak keras," ujar Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti dalam diskusi di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (3/3).

Seperti pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI putaran pertama, menurut Ray, putaran kedua juga bakal diwarnai isu seputar suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA). Karena itu, dukungan dari NU penting bagi dua pasangan calon yang tersisa di Pilgub, yakni Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.

"Sejauh ini, NU tampak netral, tapi kalau melihat ide-ide Islam Nusantara dan Islam damai yang diusung NU selama ini, saya kira NU bakal lebih condong ke Ahok. Kalau sejalan dengan kebijakan NU, maka PKB akan ke Ahok dan mungkin juga diikuti PPP," imbuhnya.

PKB dan PPP merupakan dua parpol pengusung Agus-Sylvi di putaran pertama. Selain keduanya, kubu Agus Harimurti Yudhowono-Sylviana Murni juga didukung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). Khusus untuk PAN, Ray memprediksi, partai pimpinan Zulkifli Hasan itu bakal condong ke Anies-Sandi.

"Di aksi 212 (2 Desember 2016) yang pertama, PAN salah satunya yang mempersilakan Gedung DPR dipakai para peserta aksi untuk menginap. Riwayat PAN condong ke Anies. Sedangkan Demokrat nunggu di ujung. Demokrat tentu akan membandingkan dulu apa yang didapat jika dukung Anies-Sandi atau Ahok-Djarot," jelasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya