Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Hubungan Kedua Negara agar Sekuat Pohon Ulin

03/3/2017 08:26
Hubungan Kedua Negara agar Sekuat Pohon Ulin
(MI/PANCA SYURKANI)

PRESIDEN Joko Widodo bersama Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, menanam pohon ulin di taman belakang Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.

Sebagaimana pohon ulin yang dikenal sangat kuat, persahabatan antara Indonesia dan Arab Saudi pun diharapkan demikian.

Penanaman pohon tersebut dilakukan seusai pertemuan antara Presiden dan Raja Salman dengan para ulama serta tokoh Islam Tanah Air di Istana Merdeka. Prosesinya berlangsung singkat.

Pada awalnya, Jokowi berinisiatif mengambil pohon ulin untuk dimasukkan ke lubang yang disediakan. Setelah itu, Raja Salman mengambil tanah dengan sekop dan menumpahkannya di lubang, kemudian Jokowi melakukan yang sama.

Tampak hadir dalam kegiatan itu sejumlah menteri Kabinet Kerja di antaranya Menlu Retno Marsudi, Seskab Pramono Anung, dan Mensesneg M Pratikno. Para pangeran Saudi dan delegasi juga ikut menyaksikan.

Agenda penanaman pohon sebetulnya dijadwalkan dilakukan pada saat kunjungan Raja Salman ke Istana Bogor, Rabu (1/3). Namun, acara batal karena situasi tak memungkinkan. Kala itu hujan deras mengguyur Kota Bogor.

Setelah penanaman pohon usai, Jokowi menangkupkan tangannya kepada Raja Salman sebagai tanda terima kasih. Lantas, dengan diantar Jokowi, Salman meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan.

Seusai mengantar Salman, Jokowi kembali mendatangi pohon ulin. Rupanya ada bagian yang tercecer. "Ini malah lupa disiram," ujar Jokowi sembari tersenyum.

Sambil menyiram, kepada para wartawan, Presiden menjelaskan alasannya memilih pohon ulin yang banyak tumbuh di Kalimantan itu. Menurutnya, pohon tersebut memiliki karakteristik keras dan kuat. Nama lain dari tanaman ini ialah kayu besi.

"Kayu ulin itu kayu yang paling kuat. Supaya hubungan kita (dengan Arab Saudi) menjadi kuat sekali, sekuat kayu ini," jelas Presiden.

Menanam pohon seperti yang dilakukan Jokowi dan Raja Salman ialah salah satu ragam diplomasi untuk memperkuat hubungan antarnegara.

Pada 1955 saat menunaikan ibadah haji, Presiden pertama RI Soekarno pun melakukan hal serupa. Ketika itu, ia memberikan ide kepada Raja Fahd untuk menghijaukan Padang Arafah dengan penanaman pohon mindi.

Kini Padang Arafah seluas 1.250 hektare tak lagi gersang berkat gagasan Soekarno. Pohon mindi yang kemudian dikenal dengan nama 'pohon soekarno' itu membuat Arafah lebih sejuk, sesejuk hubungan antara Arab Saudi dan Indonesia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya