Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Puisi tanpa Judul

26/2/2017 10:29
Puisi tanpa Judul
(MI/ADAM DWI)

DI sebuah acara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada Desember tahun lalu, Asfinawati tampil. Namun, bukan hanya berbicara, melainkan memainkan jari-jarinya di atas tuts piano.

Lagu yang dibawakan membuktikan bahwa bermain piano bukan hal baru untuk dara kelahiran Bitung, Sulawesi Utara ini. Permainannya pun dipuji beberapa orang melalui media sosial Twitter. Mereka menilai permainan Asfin merdu dan melodramatis.

Nyatanya sejak sekolah dasar, Asfin memang sudah belajar bermain piano. Kursus itu pun ditekuninya hingga ia berkuliah di Universitas Indonesia, Depok. Bahkan, pernah pula Asfin menjadi guru piano.

Sayang, kini Asfin mengaku sudah jarang bermain. “Jarang, karena gak punya piano. Jadi seketemunya aja,” jelas Asfin yang juga suka menulis lagi.

Kecintaannya pada seni bukan hanya untuk musik, melainkan juga sastra. Perempuan yang juga dosen di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera ini telah banyak menulis puisi.

Uniknya, puisi-puisi itu tidak berjudul. “Judul (bisa) mengerangkeng makna yang bisa berjuta-juta,” katanya.

Namun, seperti juga dengan bermain piano, Asfin kini tidak seproduktif dulu dalam menciptakan puisi. “Masih (suka menulis puisi), meski seret,” ujarnya. Perempuan berkacamata ini mengaku ide-ide menulis puisinya tersebut sering muncul saat dirinya tengah membuat dokumen-dokumen hukum.

“(Tema) puisinya abstrak saja, suka muncul di sela-sela buat dokumen hukum,” tambahnya.

Selain itu, Asfinawati memiliki hobi membaca buku, terutama sastra, sosial, hukum, dan filsafat. (Riz/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya