Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Wawancara Media Indonesia dengan Anggota Komisi I DPR Mayjen TNI (Purn) Supiadin Aries S
Sebagai mantan perwira tinggi, tentu Anda tahu betul prosedur pengadaan alutsista. Bagaimana sebenarnya yang seharusnya dilalui?
Semua pengadaan alutsista dari paling bawah sampai akhirnya melibatkan tiap kepala staf angkatan. Prosedurnya berjenjang di Kemenhan dan angkatan TNI masing masing. Wong kalau beli senjata saja harus melalui mekanisme yang berlapis. Enggak mungkin heli masuk begitu saja secara cuma-cuma tanpa ada proses yang dilalui.
Apakah pembelian helikopter AW 101 tidak melewati prosedur itu?
Prosedur baku pengadaan alutsista itu sudah ada. Pertanyaannya tinggal pembelian itu sudah terjadi, siapa yang meloloskan pembelian itu?
Lalu, apa yang salah?
Ya saya kira itu semacam ada miskomunikasi dan miskoordinasi antara panglima dan menhan. Sebenarnya pengadaannya itu enggak mungkin cacat prosedur karena semua enggak bisa mengesampingkan prosedur. Tinggal dilihat saja siapa yang sebenarnya menandatangani perjanjian pembelian.
Semestinya bagaimana pembelian itu?
Dulu kan itu sempat ditolak pemerintah proposalnya sebagai heli VVIP, di situ artinya pengadaan itu sudah dibatalkan sejak perencanaan, kan begitu. Sekarang tinggal dicari mengapa pengajuan kembali pembelian heli itu tetap ada di APBN.
Sumber dananya bisa dari mana?
Uangnya dari mana kan sudah jelas bukan dari anggaran Setneg. KSAU tetap mengajukan pembelian meskipun penggunaannya dialihkan sebagai heli pengangkut.
Berarti, apakah ada penyalahgunaan kewenangan dalam pembelian?
Nah, sekarang kalau Panglima mau investigasi, ya, silakan cek apa ada prosesnya yang menyalahi aturan apa tidak, bisa diselidiki betul-betul perencanaan dan penggunaan anggarannya.
Selanjutnya bagaimana?
Kalau barang itu sudah datang, pembelian enggak mungkin lagi bisa dibatalkan. Komisi I tinggal menunggu hasil investigasi sesuai keinginan panglima. Panglima sudah bilang mau investigasi pengadaan helikopter AW 101 itu di seluruh tahapannya, ya sudah kita perbolehkan saja.
Sejauh ini apakah sudah ada kejelasan dari Kemenhan dan TNI?
Komisi I akan memanggil keduanya dalam waktu dekat. Lebih baik cepat duduk bersama bicarakan itu. Enggak mungkin helikopter sebesar itu turun dari langit tiba-tiba. (Jay/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved