Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PANASNYA situasi nasional dengan benturan antaranak bangsa yang terpusat di Ibu Kota di tengah pelaksanaan pilkada sangat rawan merembet ke daerah-daerah lain. Isu agama dapat jadi katalisator penyebaran konflik.
Hal itu disadari para ulama di Jawa Barat, khususnya di Kota Cimahi. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cimahi Hafidz Suyuti menyatakan pihaknya memiliki tugas membimbing dan memberikan kenyamanan masyarakat dalam melaksanakan ibadah dan tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif.
“Kami berharap dapat bekerja sama dan menjaga silaturahim dengan aparat berwajib dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Contohnya kita sikapi permasalahan di Ibu Kota dengan baik, jangan terpengaruh oleh informasi dan berita yang tidak benar,” kata Hafidz dalam pertemuan dengan Kapolres Cimahi AKB Ade Ary Syam, Dandim 0609 Letkol Arh A Andre Wira, Ketua MUI Bandung Barat M Rise, dan sejumlah ulama lainnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres mengajak masyarakat melalui para ulama agar senantiasa fokus untuk menjaga lingkungan. Ia berharap seluruh ulama dapat memberikan contoh yang baik kepada umat agar tercipta situasi yang aman dan kondusif.
“Pihak kepolisian akan selalu mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk menghindari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat dan menjaga wilayah agar tidak menimbulkan suatu permasalahan yang nantinya akan berdampak negatif di tengah-tengah masyarakat,” kata Ade Ary.
Selain itu, para tokoh agama harus bisa memegang teguh keutuhan NKRI berdasarkan nilai luhur Pancasila sehingga tidak menimbulkan perpecahan antarumat.
Kapolres meminta kegiatan keagamaan jangan dipakai untuk mendompleng kegiatan politik hingga menimbulkan kekacauan.
“Kami siap mendukung umat untuk berbuat baik dan melaksanakan kegiatan yang positif. Di sisi lain, kami berkewajiban mengayomi masyarakat melalui imbauan dan tindakan tegas bila ditemukan hal yang menyimpang di masyarakat.”
Dandim menambahkan masyarakat perlu mewaspadai berita-berita yang belum dapat dipastikan kebenarannya khususnya di media sosial. Masyarakat diminta tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum pasti kebenarannya. Berita-berita seperti itu banyak beredar dan rawan semakin tersebar luas bila publik tidak bijak menyikapi. Ia pun mengajak ulama ikut mengingatkan masyarakat tentang hal itu. “Kita harus bekerja sama memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai permasalahan yang timbul agar wilayah kita tetap aman.” (DG/P-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved