Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Tiada Permusuhan di Antara Pendukung

Rudy Polycarpus
05/2/2017 07:41
Tiada Permusuhan di Antara Pendukung
(ANTARA/SIGID KURNIAWAN)

TIGA kubu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, kemarin, serempak melakukan kampanye akbar terbuka hingga membuat para pendukung ketiganya sempat berpapasan.

Serombongan pendukung pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat bertemu para pendukung pasangan nomor urut 3 A­nies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, di depan Gedung Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat. Lokasi tersebut juga merupakan posko pemenangan pasangan nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Dari pantauan Metrotvnews.com di lokasi, pertemuan keduanya yang tidak direncanakan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Anies melepas ratus­an pendukungnya yang akan melakukan Konvoi Bahagia Jilid II dengan rute wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.

Sementara itu, sejumlah pendukung Basuki yang mengenakan kemeja kotak-kotak dan menaiki motor serta membawa atribut akan menghadiri acara betajuk Konser Gue 2 di Senayan. Para pendukung Agus-Sylvi tampak berada di Gedung Wisma Proklamasi menyaksikan rombongan pendukung pasangan calon lain yang lewat.
Pertemuan pendukung tiga kubu tersebut hanya berlangsung sesaat dan kondusif. Mereka terlihat saling me­nebar senyum kepada pihak lawan.

Anies mengapresiasi kedewasaan berdemokrasi para pendukung. “Mereka tadi sudah kumpul di sini sama-sama, ada pendukung paslon lain dan damai, enggak ada masalah. Jadi insya Allah nanti di jalan juga aman, damai, nyaman,” ujarnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang hadir dalam Konser Gue 2 meminta jangan sampai ada perpecahan terjadi di Nusantara. Masyarakat perlu berpikir lebih kritis dalam menghadapi isu politik saat ini serta cermat memilih pemimpin. Megawati meyakinkan bahwa Basuki-Djarot bisa memimpin Jakarta lebih baik.
“Kita tidak boleh berpikir kerdil menjadi terpecah belah dengan segala kritik fitnah yang tiada artinya,” cetus Megawati saat berorasi di hadapan puluhan ribu pendukung Basuki-Djarot.

Basuki pun berjanji terus bekerja transparan, profesional, dan bersih. Itu diperlukan untuk membangun Jakarta. “Kami percaya memimpin Jakarta itu membutuhkan kepalanya lurus. Kalau kepalanya lurus bawahnya pasti tidak berani tidak lurus. Ini akan membuat Jakarta memenuhi semua programnya dengan baik.”

SBY prihatin
Dalam kampanye akbar pendukung Agus-Sylvi, Ketua Umum Partai Demokrat yang juga ayah Agus, Susilo Bambang Yudhoyono, menilai situasi di Ibu Kota dan Tanah Air sangat memprihatinkan. Presiden Keenam RI tersebut menegaskan dirinya terpaksa turun gelanggang lantaran miris melihat kondisi yang terjadi.

“Kita ingin Jakarta di masa depan makin baik, makin maju, tidak terus guncang seperti sekarang ini. Tidak boleh saudaranya berjarak satu sama lain, tidak boleh pemimpin yang tidak amanah, tidak boleh pemimpin yang tidak mencintai rakyatnya,” tegas SBY dalam orasi, di GOR Ciracas, Jakarta Timur, kemarin.

Itu merupakan orasi perdana SBY dalam kegiatan kampanye akbar putranya. Turut hadir ibunda Agus, Ani Yudhoyono, dan pimpinan parpol pengusung Agus-Sylvi. (Gol/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya