Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Ini Keberhasilan Ahok-Djarot di Mata Sejumlah Kaum Ibu

Micom
02/1/2017 00:00
Ini Keberhasilan Ahok-Djarot di Mata Sejumlah Kaum Ibu
(Dok. Perempuan Peduli Kota Jakarta)

SEJUMLAH perempuan dari ragam profesi yang tergabung dalam Perempuan Peduli Kota Jakarta menyatakan dukungan mereka terhadap program Basuki Tjahaja Purnama -Djarot Saiful Hidayat yang telah dirintis dan dijalankan sejak tahun 2012. Menurut mereka, program yang dijalankan Ahok-Djarot telah memungkinkan perempuan menjadi pelaku maupun penerima manfaat hasil pembangunan kota Jakarta.

Dalam siaran pernya yang diterima, Senin (2/1), para perempuan ini menilai program layanan peka gender yang telah dijalankan Pemprov DKI selama ini ditunjukkan dalam berbagai bidang di antaranya kesehatan, pendidikan, dan penguatan kohesi sosial di masyarakat.

Dalam hal pemenuhan hak atas kesehatan, misalnya, mereka menilai program KJS (Kartu Jakarta Sehat) merupakan kebijakan terobosan pelayanan kesehatan komprehensif dan perlindungan kesehatan reproduksi perempuan. Pelayanan dilaksanakan antara lain dalam bentuk fasilitas gratis biaya melahirkan, pemeriksaan papsmear dan kanker servik gratis bekerjasama dengan kantor Dinas terkait.

"Fakta adanya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Jakarta yaitu 98/100.000 adalah angka jauh di bawah AKI nasional. Sebagai catatan, Angka Kematian Ibu di Indonesia merupakan tertinggi di Asia, sehingga pencapaian DKI Jakarta diharapkan bisa menyumbang penurunan AKI Nasional juga," kata kelompok ini dalam rilisnya.

Sedangkan dalam hal pemenuhan hak atas pendidikan, program yang dijalankan Basuki-Djarot selama ini, sangat baik. Bisa dikatakan bahwa perempuan berkepentingan langsung dalam pemenuhan hak atas pendidikan anaknya. Sebesar 2,5 T telah dialokasikan untuk 750 ribu siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Pemegang KJP juga mendapatkan subsidi pangan dan bantuan transportasi (KJP).

"Tentu saja bantuan ini sangat meringankan beban masyarakat utamanya perempuan, karena secara langsung membuka kesempatan belajar lebih banyak kepada semua anak Jakarta, dan dampaknya secara langsung mengurangi angka perkawinan anak di Indonesia."

Lebih jauh lagi, siswa DKI Jakarta yang ingin kuliah melalui Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul mendapatkan bantuan untuk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri sebesar 18 juta rupiah per-tahun. Sedangkan mereka yang diterima di Perguruan Tinggi Swasta akan diupayakan mendapatkan beasiswa dari perguruan tinggi yang menerima mereka. Pembangunan Sekolah Luar Biasa untuk penyandang disabilitas juga dibangun. Sedangkan anak putus sekolah diberikan keterampilan yang mereka minati untuk bekal bekerja.

Kata mereka, Basuko-Djarot juga telah berjasa dalam memperkuat kohesi sosial. Contohnya dengan dibangunnya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di 188 lokasi di Jakarta. Tempat ini berfungsi untuk memperbesar ruang interaksi antar generasi warga DKI Jakarta.

"Di ruang publik generasi muda dan tua bertemu, anak punya tempat bermain dan orang tua mengawasi anak sambil berinteraksi dengan tetangga. RPTRA kami pandang sebagai wujud nyata lingkungan Jakarta yang saling peduli. Sekaligus bisa diharapkan menjadi landasan kuat untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak."

Berdasarkan upaya Basuki-Djarot di ketiga bidang tersebut, para perempuan ini yakin bahwa dasar Program Basuki-Djarot jelas bertumpu pada saling menghargai sebagai sesama manusia. Apa yang telah dilakukan pasangan ini memperlihatkan pemahaman pada masyarakat Jakarta yang pluralis dan membutuhkan ruang perjumpaan untuk saling mengenal, memahami dan pada akhirnya bekerjasama untuk perbaikan lingkungan masing-masing.

"Proses penyadaran masyarakat yang dilakukan tentang cara-cara memberi layanan kepada masyarakat dengan cara bekerja keras dan kejujuran dalam mengelola keuangan negara, justru menjadi contoh nyata dan penting saat ini di tengah maraknya perilaku korupsi oleh oknum pejabat negara," ujar Saparinah Sadli, salah seorang dari kelompok Perempuan Peduli Kota Jakarta.

Kata dia, Basuki-Djarot telah mengembangkan strategi dan program kemanusiaan serta etos kerja yang menjunjung tinggi sikap jujur dan kerja keras melayani masyarakat. "Oleh karena itu kami Perempuan Peduli Kota Jakarta menjadi sangat yakin bahwa tuduhan dan dakwaan kepada Saudara Basuki Tjahaya menista agama Islam adalah jauh dari kebenaran. Kami berharap bahwa tahun 2017 akan menjadi tahun baik untuk pembuktian peradilan yang sungguh-sungguh adil dan mempertimbangkan semua data yang bisa dilihat dengan sangat mudah selama ini. RO/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik