Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jaksa Kehilangan Logika Akibat Tekanan Massa

Micom
20/12/2016 22:11
Jaksa Kehilangan Logika Akibat Tekanan Massa
(ANTARA FOTO/Pool/M Agung Rajasa)

TANGGAPAN Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap Nota Keberatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Tim Penasehat Hukumnya, Selasa (20/12), mengkonfirmasi dugaan bahwa Jaksa bekerja di bawah tekanan massa. Karena tekanan massa itu pula Jaksa kehilangan logika. Demikian pernyataan yang disampaikan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Konstitusi (AMSIK) terhadap Tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam Sidang Ahok tadi pagi.

Dalam tanggapannya Jaksa menyalahkan tuntutan Basuki Tjahaja Purnama dalam hal membenarkan kandidat-kandidat lain yang berkampanye dengan memakai isu SARA dan politisasi ayat, bukan beradu visi misi dan program. Padahal dalam berdemokrasi secara sehat dan mencerdaskan justru kampanye kandidat dalam pilkada harus memaparkan program secara transparan.

Jaksa juga mengatakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama merasa benar sendiri karena menuntut kandidat lain agar adu program, bukan mengggunakan Surat Al-Ma’idah 51.

"Bagi kami, tanggapan Jaksa itu menyesatkan karena dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) harusnya perdebatan dan alasan pemilihan terkait visi, misi, dan program para kandidat, bukan adu dan permainan ayat," ujar AMSIK dalam siaran persnya.

AMSIK sangat menyesalkan Jaksa kehilangan logika dalam menyampaikan argumen hukumnya. Hal ini bukan hanya menunjukkan jaksa tidak profesional, tapi membahayakan due process of law dan merupakan preseden buruk pada penegakan hukum yang berkeadilan untuk kasus-kasus yang berdimensi politik pada masa-masa yang akan datang. RO/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya