Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Penghimpunan Dana Publik Hapus Stigma Negatif Kampanye

Nuriman Jayabuana
27/11/2016 21:05
Penghimpunan Dana Publik Hapus Stigma Negatif Kampanye
(ANTARA/Muhammad Adimaja)

PASANGAN calon gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) terus menggulirkan gagasan penggalangan dana publik untuk kampanye. Kali ini, pasangan petahana tersebut menggelar jamuan makan berbayar dengan para pendonor di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (25/11).

Setiap peserta makan bersama memberi donasi minimal Rp2,5 juta. Sementara itu, mereka yang ingin berkesempatan makan satu meja dengan Ahok-Djarot paling sedikit memberi sumbangan sebesar Rp5 juta.

“Semua yang datang hari ini ada sebanyak 160 orang,” ujar ketua panitia pelaksana relawan Badja Dharma, Marayuna Anwar Nasution.

Tak hanya menawarkan kesempatan makan bersama, Ahok-Djarot juga menyampaikan pidato dan berfoto bersama ke setiap meja. Ahok menceritakan latar belakangnya menerapkan penggalangan dana publik untuk kampanye.

Gubernur non-aktif itu mengatakan, konsep tersebut sebenarnya sudah umum dilakukan pada kampanye politik di Amerika Serikat. “Makanya saya mau buktikan kalau orang kita juga sudah maju berdemokrasi.”

Pada dasarnya, Ahok juga berobsesi untuk menyebarluaskan semangat pendanaan publik untuk kampanye. “Saya ingin membangkitkan keberanian siapapun yang mau jadi pejabat publik. Kalau memang jujur, tidak terima suap, kerja nyata, dan rekam jejak baik, pasti ada cara untuk maju dari parpol tanpa menggunakan mahar,” ujar dia.

Di samping itu, ia berusaha supaya ke depan pejabat publik tak perlu terjebak pada kepentingan penyumbang kampanye. “Gak usah tergantung satu pengusaha besar untuk pembiayaan kampanye. Dan menghapus stigma seolah kampanye harus mahal, uang sendiri, dan sarat balas jasa.”

Acara makan malam sekaligus penggalangan dana itu berhasil mengumpulkan cuan lebih dari Rp630 juta. “Jadi ini jalan terus kampanye rakyat. Dan yang penting uangnya gak tunai, tapi langsung ke rekening kampanye,” kata Anwar. OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya