Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
CALON Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali menggelar pidato politik sebagai bagian dari kegiatan kampanye. Dalam pidato politik ketiganya itu, Agus sempat mengkritisi pemberlakuan lelang konsolidasi dalam proses pengadaan barang dan jasa di Pemda DKI Jakarta.
Menurut Agus, skema lelang konsolidasi yang diberlakukan Pemda DKI meminggirkan pengusaha kecil dan menengah di Ibu Kota. Padahal, 90% anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jakarta adalah pengusaha kecil dan menengah.
"Sebagian dari mereka menggantungkan usahanya dari proyek-proyek pemerintah daerah. Saat ini, mereka sedang kesulitan karena Pemda DKI memberlakukan lelang konsolidasi," ujar Agus di Balai Kartidi, Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (27/11).
Salah satu contoh pengadaan barang yang menggunakan skema lelang konsolidasi ialah pengadaan alat tulis kantor (ATK) di tiap instansi di Pemda DKI. Karena menggunakan skema lelang konsolidasi, menurut Agus, nilai proyek yang pada awalnya sekitar Rp100-200 juta melonjak hingga miliaran rupiah.
"Akibatnya, bagi para pengusaha kecil yang hanya memiliki modal ratusan juta rupiah, tidak dapat mengikuti lelang itu. Secara otomatis, lelang konsolidasi meminggirkan pengusaha-pengusaha kecil dan menengah yang justru jumlahnya paling banyak," ujarnya.
Jika terpilih jadi gubernur DKI Jakarta, Agus pun berjanji akan merevisi kebijakan tersebut. "Efisiensi anggaran memang penting. Tapi saya yakin kita bisa menemukan cara-cara untuk meningkatkan partisipasi para pengusaha kecil dan menengah dalam membantu merealisasikan APBD DKI bagi kesejahteraan bersama," tandasnya. OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved