Dirut Bulog Akui Ada Pengaruh Irman dalam Penunjukan Memi

Erandhi Hutomo Saputra
15/11/2016 21:39
Dirut Bulog Akui Ada Pengaruh Irman dalam Penunjukan Memi
(ROMMY PUJIANTO)

DIREKTUR Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti saat menjadi saksi untuk terdakwa Xaveriandy dan Memi dalam kasus suap gula impor di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (15/11), membenarkan jika mantan Ketua DPD Irman Gusman pernah menghubunginya pada 22 Juli 2016.

Percakapan itu, kata Djarot, intinya merekomendasikan Memi selaku pemilik CV Semesta Berjaya sebagai distributor gula impor di Sumbar. "Soal detail informasi harga gula di Sumbar yang mahal, kedua informasi adanya pengusaha gula di Sumbar yang namanya Memi," ujarnya.

Sebelumnya, hasil sadapan KPK atas rekaman percakapan itu juga menunjukkan bahwa Irman merekomendasikan kepada Djarot seorang pengusaha Padang bernama Memi untuk menjadi distributor gula di Sumbar.

"Jadi kebetulan ada orang yang sudah berpengalaman di sana yang bisa saya rekomendasi, jadi namanya bu Meme (pemilik CV Semesta Berjaya, Memi) sebetulnya saya teman lama itu," kata Irman dalam rekaman percakapan itu.

Kemudian dijawab Djarot, "Baik, kalau begitu saya minta SMS nomor telepon sama nama ya Pak."

Dalam persidangan, Djarot mengaku jabatan Irman selaku Ketua DPD saat itu secara tidak langsung mempengaruhi sikapnya untuk menindaklanjuti permintaan tersebut. Ia pun kemudian menelepon Kepala Divre Sumbar Benhur Ngkaimi untuk melaksanakan permintaan Irman. Sebab, ia mengaku ada ada rasa tidak enak jika rekomendasi Irman tidak ditindaklanjuti.

"Karena beliau (Irman) orang terhormat, dan punya kosntituen di daerah, saya harus lakukan itu (menindaklanjuti permintaan Irman) dibanding saya dapat telepon dari sumber yang kewibawaannya tidak seperti beliau (Irman),” jelas Djarot.

Djarot mengaku perkataannya dalam rekaman telepon yang hanya menjawab dengan kata ‘siap’, ‘oke’, dan ‘ya’ ialah bentuk hormatnya kepada Irman sebagai seorang pejabat negara.

Meski demikian, Djarot tetap berdalih jika sikapnya yang memberikan hak distributor gula impor di wilayah Sumatera Barat kepada CV Semesta Berjaya yang dimiliki Memi tidak hanya berdasarkan faktor Irman.

Djarot beralasan jika pemberian hak kepada CV Semesta Berjaya sebagai distributor tersebut dilakukan karena harga gula di Sumbar, khususnya Padang, terlampau tinggi hingga mencapai Rp18 ribu per kg. Untuk itu, dirinya membutuhkan langkah cepat untuk menekan harga dikisaran Rp16 ribu per kg.

Terlebih CV Semesta Berjaya telah mengajukan purchase order (PO) pada Juni 2016 sebanyak 3.000 ton ke Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sumbar. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya