Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian menyebut, provokator memicu kericuhan saat aksi damai sejumlah Ormas Islam, pada Jumat (4/11) kemarin. Jumlah massa yang besar cukup menyulitkan para petugas mengontrol adanya provokator tersebut.
"Mereka (pendemo) yang bener melakukan aksi damai hanya sampai sebelum magrib. Setelahnya sudah bukan massa itu lagi," kata Tito usai apel pembubaran pasukan gabungan Polri dan TNI di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11).
Tito mengatakan, dalam aksi itu seluruh petugas sudah menjalani pengamanan sesuai dengan undang-undang. Istana harus steril dari aksi unjuk rasa dalam radius 100 meter.
"Saat itu massa terus mendesak kedalam radius itu. Tentu petugas wajib mengusirnya. Lagi pula, mereka sudah melebih batas waktu yang dianjurkan," paparnya.
Tito menyarankan, massa tidak mudah terpancing adanya isu hoax yang beredar di media sosial (medsos). Tidak semua para pendemo kemarin memiliki motif yang sama.
"Banyak yang ingin jalanin aksi damai, namun ada pula yang menginginkan ricuh," ujarnya.OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved