Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berkolaborasi dalam penganan korban kejahatan digital yang melibatkan anak dan perempuan.
Menteri Komdigi Meutya Hafid mengatakan kerja sama dengan Kementerian PPPA sudah berjalan dan saat ini terus melakukan penguatan. "Kita melibatkan perempuan untuk kemudian diberikan literasi digital. Kita tahu salah satu korban terbanyak baik itu penipuan transaksi keuangan banyak di digital itu banyak perempuan. Jadi, kemarin misalnya, ketika kita temui rata-rata audiensnya perempuan," kata Meutya usai menerima kedatangan Menteri PPPA Arifah Fauzi di Gedung Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (18/11).
Ia menjelaskan, perempuan lebih rentan terkena serangan digital baik transaksi keuangan digital hingga menjadi korban pornografi. "Transaksi keuangan maupun pornografi banyak sekali itu korbannya perempuan di dunia maya," katanya.
Kemudian, kerja sama dengan Kementerian PPPA ini juga terkait konektivitas di daerah yang belum terhubung dengan baik dari internet. "Kita perbaiki konektivitasnya karena perempuan ini kalau punya akses terhadap informasi mudah-mudahan dia menjadi perempuan yang lebih berdaya, itu yang sudah kita lakukan dan akan kita giatkan kembali ke depan."
Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Fauzi mengatakan pihaknya akan fokus memberikan literasi digital dalam penggunaan medsos secara bijak untuk perempuan dan anak. "Nanti akan kita maksimalkan lagi selama ini sudah ada tetapi mungkin nanti kita maksimalkan," ujar dia.
Melalui program ruang bersama merah putih, terang Arifah, nantinya perempuan yang berada di pedesaan yang masih minim literasi bisa menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap sesamanya. "Kenapa kejadian-kejadian seperti kekerasan seksual, KDRT ini seolah menjamur? Karena masyarakatnya juga tidak bereaksi," ujarnya.
"Maka ruang merah putih ini bagaimana berempati membangun gerakan masyarakat. Sehingga kejadian-kejadian negatif sekecil apa pun sudah bisa kita antisipasi sejak dini. Jadi kita kalau beraksi ini sangat penting sekali," pungkasnya. (J-2)
ANAK-anak yang bahagia dan canda tawa mereka mewarnai dunia. Momen Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2025 memberikan ruang untuk merayakan dengan kegiatan yang seru.
Berdasarkan hasil survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja 2024, kekerasan kepada anak baik fisik, digital, hingga seksual masih menjadi masalah yang harus ditangani.
Kementerian PPPA juga dikatakan sudah berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh kementerian dan lembaga untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan Hari Anak Nasional.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, memaparkan beberapa dampak buruk penggunaan gawai bagi anak-anak.
Sejak Januari hingga 14 Juni 2025, pelaporan yang masuk di Kementerian PPPA lebih dari 11.800. Kemudian laporan meningkat tajam menjadi sekitar 13 ribu per 7 Juli 2025.
Kemen PPPA menyusun modul edukasi untuk memperkuat peran keluarga mencegah Pemotongan dan Perlukaan Genitalia Perempuan atau sunat perempuan
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved