Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Masifkan Literasi Digital Cegah Kasus Penipuan Online Libatkan Perempuan

Mohamad Farhan Zhuhri
18/11/2024 18:54
Masifkan Literasi Digital Cegah Kasus Penipuan Online Libatkan Perempuan
Menteri Komdigi Meutya Hafid (ketiga dari kanan) bersama Menteri PPPA Arifah Fauzi (ketiga dari kiri) memberikan keterangan pers di Gedung Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (18/11) .(MI/Mohamad Farhan Zhuhri)

KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) berkolaborasi dalam penganan korban kejahatan digital yang melibatkan anak dan perempuan.

Menteri Komdigi Meutya Hafid mengatakan kerja sama dengan Kementerian PPPA sudah berjalan dan saat ini terus melakukan penguatan. "Kita melibatkan perempuan untuk kemudian diberikan literasi digital. Kita tahu salah satu korban terbanyak baik itu penipuan transaksi keuangan banyak di digital itu banyak perempuan. Jadi, kemarin misalnya, ketika kita temui rata-rata audiensnya perempuan," kata Meutya usai menerima kedatangan Menteri PPPA Arifah Fauzi di Gedung Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Senin (18/11).

Ia menjelaskan, perempuan lebih rentan terkena serangan digital baik transaksi keuangan digital hingga menjadi korban pornografi. "Transaksi keuangan maupun pornografi banyak sekali itu korbannya perempuan di dunia maya," katanya.

Kemudian, kerja sama dengan Kementerian PPPA ini juga terkait konektivitas di daerah yang belum terhubung dengan baik dari internet. "Kita perbaiki konektivitasnya karena perempuan ini kalau punya akses terhadap informasi mudah-mudahan dia menjadi perempuan yang lebih berdaya, itu yang sudah kita lakukan dan akan kita giatkan kembali ke depan."

Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Fauzi mengatakan pihaknya akan fokus memberikan literasi digital dalam penggunaan medsos secara bijak untuk perempuan dan anak. "Nanti akan kita maksimalkan lagi selama ini sudah ada tetapi mungkin nanti kita maksimalkan," ujar dia.

Melalui program ruang bersama merah putih, terang Arifah, nantinya perempuan yang berada di pedesaan yang masih minim literasi bisa menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap sesamanya. "Kenapa kejadian-kejadian seperti kekerasan seksual, KDRT ini seolah menjamur? Karena masyarakatnya juga tidak bereaksi," ujarnya.

"Maka ruang merah putih ini bagaimana berempati membangun gerakan masyarakat. Sehingga kejadian-kejadian negatif sekecil apa pun sudah bisa kita antisipasi sejak dini. Jadi kita kalau beraksi ini sangat penting sekali," pungkasnya. (J-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya