Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
USAI Pilkada DKI Jakarta dipastikan diikuti tiga pasangan calon, elektabilitas pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat tetap paling tinggi dibanding dua pasangan calon lainnya Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvana Murni.
Berdasarkan survei Populi Center, elektabilitas Ahok dikisaran 45.5%, jauh mengungguli Anies-Sandi sebesar 23.5% ataupun Agus-Sylvi yang hanya meraih 15.8%.
“Pasangan Ahok-Djarot adalah pasangan dengan persentase tertinggi yang paling pantas dipilih menurut masyarakat apabila Pilkada DKI dilakukan hari ini, dan undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) di angka 12.5%,” ujar peneliti Populi Center, Nona Evita saat rilis hasil survei Arah Suara Pemilih Pilgub DKI di Jakarta, Kamis (6/10).
Dalam survei itu, Populi Center melakukan wawancara terhadap 600 responden pada 25 September hingga 1 Oktober 2016 di lima kota administratif dan kepulauan seribu. Survei yang dibiayai kas internal Yayasan Populi Indonesia itu menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error sekitar 4%.
Tingkat elektabilitas Ahok-Djarot yang tinggi itu diperkuat dengan tingkat kemantapan pemilih terhadap pasangan tersebut di angka 70.7%, sedangkan pemilih yang mantap terhadap Anies-Sandi hanya dikisaran 51.8% dan Agus-Sylvi 49.5%.
“Agus-Sylvi yang paling sedikit memiliki loyal voters,” tukas Nona.
Tingginya elektabiltas Ahok-Djarot tersebut salah satu faktor utamanya disebabkan tingkat kepuasan masyarakat DKI Jakarta terhadap Ahok selama menjabat sebagai Gubernur. Di bulan September 2016, tingkat kepuasan terhadap kinerja Ahok dikisaran 81.4%.
Kepuasan terhadap kinerja Ahok-Djarot dalam memerintah di DKI Jakarta itu disebabkan karena program kerja Pemprov DKI yang dirasakan secara nyata dimana program Kartu Jakarta Sehat (KJS) berada di urutan utama dengan 40.3%, diikuti dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP) 22.7%, kemudahan birokrasi Kelurahan 14.5%, dan penanganan banjir 7.2%.
Namun masyarakat Jakarta masih berharap agar Pemprov DKI Jakarta usai Pilkada 2017 lebih fokus dalam beberapa aspek diantaranya menangani kemacetan yang dinilai belum cukup teratasi (23.8%), menangani pengangguran (18.8%), menekan biaya berobat (14.2%), dan menekan harga bahan pokok (12.8%).
“Kemacetan, jumlah pengangguran, biaya berobat, harga bahan pokok, dan biaya pendidikan dasar adalah lima perasalahan utama yang perlu diselesaikan Pemprov DKI Jakarta ke depan,” ucap Nona.
Afiliasi Politik
Adapun dari sisi afiliasi partai politik, masih kata Nona, koalisi partai pendukung Ahok-Djarot yang diisi PDIP, NasDem, Hanura, dan Golkar merupakan koalisi yang paling didukung oleh masyarakat Jakarta dengan 39.2%. Koalisi parpol yang mengusung Anies-Sandi yakni Gerindra-PKS hanya didukung dengan 17% dan empat parpol yang mengusung Agus-Sylvi yakni Demokrat, PAN, PPP, dan PKB hanya didukung 16%. OL-6
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved