Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
RUHUT Sitompul diminta mundur oleh Ketua DPP Edhie 'Ibas' Baskoro Yudhoyono. Permintaan tersebut lantaran Ruhut terang-terangan mendukung petahana Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama di Pilgub DKI.
Menanggapi itu, Ruhut mengatakan pola pikir Ibas seperti tukang parkir. Pasalnya, hanya tukang parkir yang hanya mengatakan mundur dan maju.
"Bagaimana partai politik mau maju kalau cara berfikir tokohnya seperti tukang parkir? Karena hanya pekerjaan tukang parkirlah yang mengatakan mundur, kiri, kanan, stop, gopek bang," kata Ruhut saat dihubungi, Rabu (28/9).
Menurut anggota Komisi III itu, permintaan mundur tersebut lantaran partai yang dinahkodai Susilo Bambang Yudhoyono tidak berani memecat dirinya. Apalagi jika nantinya Ahok menang di Pilgub DKI.
"Pak SBY saja enggak mau pecat Ruhut. Karena dia tahu Ruhut kader yang enggak ada tandingannya di Demokrat," ujar Ruhut.
Ketika disinggung etika politik sebagai kader partai. Ruhut mengungkapkan bahwa Partai Demokrat sangat demokratis. Alasannya tidak mendukung Agus pun sudah diketahui oleh SBY.
"Aku tidak akan mundur. Aku mundur kalau dipecat. Demokrat bukan partai aku yang pertama tapi partai aku yang terakhir," pungkasnya.
Ketua DPP Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono meminta agar Kader yang berbeda pandangan mengambil sikap tegas untuk mengundurkan diri atau menempuh jalan lain.
"Namun, saya yakin kecintaan saudara Ruhut yang telah berjuang dan menjadi bagian dalam membesarkan Partai Demokrat tidak pernah pudar pada partai yang disayanginya," kata pria yang karib disapa Ibas ini melalui siaran persnya, Selasa (27/9/2016).
Menurut Ibas, etika berpolitik yang santun adalah, ketika partai telah memutuskan mendukung salah satu calon, maka mutlak bagi seluruh kader politik untuk berjuang bersama mensukseskan keputusan tersebut.
"Ketika keputusan berjenjang, akuntabel, transparan sudah diambil, maka sejak itulah semua kader harus berjuang bersama, bersatu untuk mensukseskan keputusan tersebut, begitulah etika politiknya," ujar Ibas. (MTVN/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved