Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
KETERBUKAAN dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dipertanyakan pasca Pusat Dana Nasional Sementara (PDNS) diretas oleh hacker menggunakan ransomware. Pakar telematika Roy Suryo mendesak agar Kominfo jujur dengan kondisi seluruh data di PDNS saat ini.
Diketahui sebelumnya serangan siber ransomware brainchipper lockbit 3.0 menghajar habis 210 data instansi nasional dalam PDNS 2 di Surabaya. Pemerintah tampak menyederhanakan permasalahan tersebut dengan menyatakan hanya gangguan sementara.
“Selalu coba disebutkan bahwa data-data yang diretas tersebut kini dalam pemulihan. Pemulihan dengan cara apa? Kominfo harus jujur. Karena seluruh data di PDNS tersebut sebenarnya sekarang masih dalam posisi terenkripsi alias dikunci oleh hacker yang meminta tebusan 8 juta dolar AS (sekitar Rp131 miliar),” kata Roy, Rabu (26/6).
Baca juga : Gangguan Sistem Pusat Data Nasional Diduga Disebabkan Ransomware
“Kalau ransom tidak dibayar, ya, data-data tersebut selamanya akan tetap terkunci, meski saya setuju pemerintah jangan mau tunduk untuk membayar. Apalagi harus pakai Cryptocurrency (Bitcoin) yang ribet bilamana terjadi masalah,” tambahnya.
Roy mengatakan Kominfo harus berani mengakui bahwa pemulihan yang kerap disampaikan itu sangat tergantung pada backup data yang dimiliki. Kejujuran ini penting disampaikan oleh Kominfo, sebagaimana yang disampaikan oleh Kemenkumham bahwa untuk bisa tetap berjalan harus mengambil data backup dari server di Batam dan sekarang terpaksa menggunakan jasa AWS (Amazon Web Services) untuk running.
“Ini sebenarnya juga berbahaya, karena berarti data-data sekarang tidak diletakkan di server nasional PDNS tetapi justru di luar negeri. Peribahasanya ibarat keluar dari mulut singa masuk ke mulut buaya. Namun ini setidaknya merupakan solusi sangat darurat yang masih bisa ditoleransi asal dalam tempo singkat & jangan malah terjadi kebocoran data juga disana,” jelas Roy.
(Z-9)
Yang akan dimintai keterangan dan klarifikasi yaitu Kementerian Komunikasi dan digital (Komdigi), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta pihak pengelola PeduliLindungi.
DIREKTUR Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI Agus Haryoto Widodo buka suara soal peretasan sistem Bank DKI.
Mengenai barang bukti apa saja yang diserahkan, Agus belum bisa membocorkannya. Namun ia menyebut pihakn Bareskrim telah bergerak cepat melakukan pemeriksaan.
Komputer kuantum membawa potensi revolusioner dalam menyelesaikan masalah kompleks yang tak mampu dipecahkan oleh komputer klasik.
Peretas Korea Utara berhasil mencuri US$1,5 miliar dalam mata uang kripto dari platform Bybit, menjadikannya sebagai peretasan terbesar yang pernah tercatat.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) tengah melakukan investigasi terhadap dugaan peretasan yang berdampak pada kebocoran data internal pegawai.
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Indonesia tercatat mengalami jumlah serangan siber terkait APT tertinggi kedua pada tahun 2024, menyumbang 7% dari semua insiden di kawasan Asia Pasifik.
Taktik baru Fog bahkan melangkah lebih jauh karena mereka menjadi grup RaaS pertama yang secara terbuka mengungkap alamat IP dan data curian milik korban mereka di Dark Web.
Pada 2024, 3.055 daftar akses korporat yang dijual oleh Initial Access Broker terdeteksi di pasar web gelap, meningkat 15% dari tahun ke tahun, dengan 427 kasus di kawasan Asia Pasifik.
Ancaman siber yang kian kompleks membuat perusahaan di Indonesia membutuhkan solusi backup yang lebih cerdas dan efisien.
Ransomware yang dijuluki Ymir itu menggunakan metode enkripsi dan penyamaran tingkat lanjut. Ransomware ini juga secara selektif menargetkan file dan berupaya menghindari deteksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved