Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

PPP Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Surakarta

Al Abrar
05/7/2016 13:36
PPP Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Surakarta
(ANTARA/MAULANA SURYA)

KETUA Umum DPP PPP M Romahurmuziy menegaskan mengutuk aksi rentetan ledakan di sejumlah negara termasuk di Surakarta, Indonesia. Menurutnya, ledakan itu merusak pesan damai Ramadan dan Idul Fitri.

"PPP menyerukan seluruh umat Islam untuk memelihara pesan damai Ramadan, tidak terpancing dengan ekstremisme, dan tetap menjalankan mudik serta Idul Fitri dengan kebahagiaan bersama keluarga," kata Rommy begitu ia disapa, melalui siaran pers yang diterima, Selasa (5/7).

Rommy menjelaskan, mengacu pada Fatwa MUI No 3 tahun 2004 tentang Terorisme dan Keputusan Munas Alim Ulama NU tahun 2002 tentang melawan Kezhaliman dengan Pengorbanan Jiwa tindakan tersebut tidak dibenarkan.

Dalam Islam, lanjut Rommy, bom bunuh diri seperti yang dilakukan di Surakarta tergolong terorisme yang haram hukumnya dalam Islam, karena sifatnya merusak, anarkis, menciptakan rasa takut, dan menyasar siapa pun tanpa batas.

"Tindakan tersebut sama sekali bukan jihad dan pelakunya tidak digolongkan sebagai syahid, bahkan dimasukkan ke dalam neraka," ujar Rommy.

Apalagi ditambah adanya pesan damai yang menjadi inti Ramadan dan Idul Fitri. Dia juga meminta para teroris kembali islam yang juru damai semesta alam.

"Kepada para teroris di manapun berada, kembalilah ke Islam yang kaffah. Kembalilah kepada peradaban Nabi (madinatun nabi). Kembalilah kepada Islam yang menjadi juru damai semesta (rahmata). Tinggalkan kesesatan berpikir jihad ofensif yang selama ini diyakini, karena kebutuhan umat Islam untuk hidup mengentaskan kemiskinan dan membangun kesejahteraan, lebih besar daripada kebutuhan kita untuk bunuh diri dan mengkafirkan," ujar anggota Komisi III ini. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya