Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

BPIP Harus Sosialisasikan Pancasila di TikTok

Andhika Prasetyo
27/10/2022 12:10
BPIP Harus Sosialisasikan Pancasila di TikTok
TikTok(AFP )

BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) harus lebih gencar menyosialisasikan Pancasila di media-media sosial yang banyak diisi kalangan muda, seperti generasi milenial dan Z, bahkan alfa.

Direktur Media Kernels Indonesia Ismail Fahmi mengungkapkan, sejauh ini, BPIP belum banyak masuk ke platform kekinian, terutama TikTok. Padahal, aplikasi jejaring sosial itu digunakan oleh 99,1 juta orang di Tanah Air.

"Kalau seandainya BPIP tidak muncul di TikTok, saya khawatir Pancasila didefinisikan orang lain, dan itu bisa benar, bisa salah," ujar Ismail dalam acara Indentifikasi Distorsi Pemahaman Nilai-nilai Pancasila di Media Sosial di Jakarta, Kamis (27/10).

Pada kenyataannya, kekhawatiran itu memang masuk akal. Berdasarkan data yang dihimpun Drone Emprit, lembaga pengolah data milik Ismail, ada banyak konten kreator yang saat ini membuat video-video dengan tema Pancasila.

Hanya saja, sebagian besar video itu berbentuk hiburan seperti kuis. "Ada kreator membuat video berisi pertanyaan tentang Pancasila, dan banyak anak muda yang ditanyai tidak tahu," jelasnya.

Oleh karena itu, menurutnya, sudah saatnya BPIP masuk merangkul kaum muda di TikTok. "BPIP harus masuk agar Pancasila dinarasikan secara benar,"

Baca juga: Menpan RB Sebut Kepala Daerah Perlu Miliki Skala Prioritas Pelaksanaan Program

Selain itu, publikasi tentang Pancasila juga harus dilepaskan dari bahasan politis dan perangkap pro dan kontra. Selama ini, Ismail melihat di sejumlah media sosial, seperti Facebook dan Twitter, pembahasan ideologi negara masih dalam bentuk perdebatan antara yang setuju dan tidak setuju.

"Analisa masaahnya di Twitter masih didominiasi oleh nuansa politis, pro kontra pemerintah. Kita masih terperangkap pada pro dan kontra ini. Kita harus keluar dari sini. Ini tugas BPIP untuk membawa Pancasila dari jebakan pro dan kontra. Kita perluas ke kluster yg lain, milenial dan z," terang Ismail.

Bahkan, sambung dia, BPIP bisa menggandeng influencer muda. Mereka bisa diundang untuk dimintai masukan, saran, kritik bagaimana sebaiknya Pancasila itu disosialisasikan.

"Strateginya, fokusnya itu di narasi bagaimana Pancasila masuk ke generasi milenial, generasi Z," tandasnya. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya