Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIM Gabungan Independen Pencari Fakta akhirnya mengungkapkan hasil investigas mengenai tragedi Kanjuruhan. Dalam pernyataannya, TGIPF mengungkap penyebab utama tragedi yang merenggut 132 nyawa tersebut yaitu gas air mata.
"Yang mati dan cacat serta kritis dipastikan terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan. Itu penyebabnya. Ada pun tingkat keberbahayaan gas air mata itu sedang diperiksa oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional. Namun apapun hasil pemeriksaan BRIN tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian massal terutama disebabkan oleh gas air mata," ujar Ketua TGIPF sekaligus Menteri Polhukam Mahfud MD dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor Kepresidenan, Jumat (14/10).
TGIPF dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Media Indonesia mengungkapkan Polri dan TNI juga perlu segera menindaklanjuti penyelidikan terhadap aparat Polri dan TNI serta pihak-pihak yang melakukan tindakan berlebihan pada kerusuhan pascapertandingan Arema vs Persebaya, seperti yang menyediakan gas air mata, menembakkan gas air mata ke arah penonton (tribun) yang diduga dilakukan di luar komando, pengelola Stadion Kanjuruhan yang tidak memastikan semua daun pintu terbuka, pihak Arema FC, dan pihak PSSI yang tidak melakukan pengawasan atas keamanan dan kelancaran penyelenggaraan pertandingan.
Baca juga: Rekomendasi TGIPF: Ketua Umum PSSI Mundur dan Gelar KLB
"Melakukan tembakan gas air mata secara membabi buta ke arah lapangan, tribun, hingga di luar lapangan," kutip pernyataan tertulis itu.
Mahfud MD melanjutkan akibat gas air mata yang dilemparkan tersebut, para penonton yang berbondong-bondong keluar harus berhimpit-himpitan keluar dari pintu yang tidak terbuka.
"Ada yang gandengan untuk bisa keluar bersama, satu bisa keluar, yang satu tertinggal, yang di luar balik lagi untuk menolong temannya terinjak-injak mati," ungkap Mahfud MD. (OL-14)
Presiden pada kesempatan tersebut juga menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menyebabkan 129 orang meninggal dunia.
Ini tragedi kemanusiaan. Pukulan telak untuk kita semua. Hari yang kelam dalam sejarah olahraga Indonesia.
Ia mengatakan kejadian memilukan itu sudah menjadi sorotan internasional yang tentunya ikut menjadi perhatian federasi sepakbola bola dunia FIFA.
Perlu ada evaluasi secara menyeluruh sebelum menyimpulkan apakah tindakan aparat kepolisian dalam penanganan sesuai prosedur atau tidak.
PSM Makassar meminta PSSI dan PT Liga untuk berbenah agar jika menonton di stadion orang merasa aman. Sebab kejadian di Stadion Kanjuruhan bukan bentrok antar suporter.
"Citra kita sebagai bangsa yang beradab bisa berubah karena tragedi ini. Bayangkan, ada ratusan orang meninggal dunia."
Gas air mata yang sudah expired, justru kadarnya berkurang secara kimia, kemudian kemampuan gas air mata ini juga menurun.
Para pesepak bola dan mereka pun turut mengeluhkan jadwal malam. Rhenald menduga akan pihak kuat tertentu yang punya andil dalam penentuan jadwal tersebut.
Dari informasi yang dikumpulkan TGIPF, imbuhnya, panpel mengatakan sudah menyampaikan ketentuan FIFA soal larangan gas air mata namun tetap terjadi.
Tjandra menyampaikan semua sepakat bahwa merokok membahayakan kesehatan.
Keterangan dua institusi yang bertanggung jawab atas tragedi yang menewaskan 131 orang itu penting untuk jadi bahan evaluasi kompetisi sepak bola Tanah Air.
Ahmad pun memprediksi liga-liga di Indonesia akan rehat lebih dari dua minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved