Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH daerah (pemda) perlu meningkatkan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Inovasi dapat meningkatkan pelayanan publik, pemberdayaan dan keterlibatan peran masyarakat, serta meningkatkan daya saing daerah.
Hal itu disampaikan Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Kurniasih saat mewakili Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) membuka kegiatan Sosialisasi Aplikasi Pusat Jejaring Inovasi Daerah (Puja Indah) Layanan Pemerintah Daerah. Kegiatan tersebut berlangsung secara hibrida di Hotel Millennium, Jakarta, Selasa (23/8).
Lebih lanjut Kurniasih menjelaskan, Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah merupakan pedoman pemda dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik. Karenanya, pemda harus mampu memberikan pelayanan terbaik. "Kalau Bapak dan Ibu cermati dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada Bab 21 tentang inovasi daerah disampaikan bahwa inovasi harus dapat meningkatkan daya saing daerah.
Peningkatan pelayanan publik tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elekstronik (SPBE). Hal ini bertujuan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, transparan, dan akuntabel. Dengan begitu, pelayanan publik dapat lebih berkualitas dan terpercaya.
Meski begitu, Kurniasih mengakui belum semua pemda mampu menerapkan SPBE dalam memberikan pelayanannya. Hal ini karena tak sedikit pemda yang memiliki keterbatasan, baik dari bidang anggaran maupun sumber daya manusia (SDM). Karenanya, BSKDN Kemendagri terus berupaya membantu pemda dalam meningkatkan pelayanan publik, salah satunya melalui aplikasi Puja Indah yang berisi berbagai layanan inovasi. "Kemendagri melalui BSKDN membangun platform aplikasi Puja Indah untuk membantu teman-teman daerah, agar daerah yang punya keterbatasan anggaran dapat memberikan layanan pemerintahan berbasis elektronik," ujarnya.
Saat ini, kata dia, aplikasi Puja Indah telah memiliki 14 layanan. Jumlah itu di antaranya layanan perizinan, layanan kesehatan, layanan ketenagakerjaan, layanan adminduk, layanan pendidikan, layanan komoditas, layanan aspirasi, layanan trantibum, layanan pekerjaan umum, layanan administrasi pemerintahan, layanan sosial, layanan perhubungan, layanan pariwisata. Selain itu, ada layanan tematik berupa e-ternak. Melalui sosialisasi ini, dirinya berharap pemanfaatan Puja Indah dapat semakin luas, terutama bagi pemda yang memiliki keterbatasan sumber daya.
Dalam sosialisasi tersebut, BSKDN Kemendagri juga menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya. Mereka di antaranya Direktur Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Mia Amalia, perwakilan dari Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Julia Edisa Kumala, serta perwakilan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Berbagai narasumber tersebut mengamini bahwa inovasi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan pemda dalam memberikan pelayanan publik. Mereka juga mengimbau jajaran pemda agar dapat memanfaatkan layanan Puja Indah yang dibangun BSKDN Kemendagri.
Hal itu seperti yang disampaikan Mia Amalia dalam paparannya. Menurutnya, Puja Indah dapat menjadi solusi pemda dalam meningkatkan pelayanan publik berbasis elektronik di daerahnya masing-masing. "Harapannya ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya," jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Julia Edisa Kumala. Dirinya berpendapat bahwa banyak sekali pekerjaan pemerintah yang dapat diatasi melalui penerapan SPBE. Oleh karenanya, sistem tersebut perlu didukung termasuk oleh pemda. "Saat semua bisnis yang telah dikembangkan berbasis elektronik dihubungkan oleh berbagai perangkat berbasis teknologi informasi dan komunikasi, hal tersebut dapat menghasilkan nilai tambah dan kemudahan bagi kehidupan manusia," tandasnya. (RO/OL-14)
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Pemberian kental manis untuk balita didorong oleh masih tingginya persepsi salah dari orang tua yang menganggap kental manis kandungannya sama dengan susu sapi.
Pemda harus terus mengecek persiapan pilkada, seperti logistik maupun tempat pemungutan suara (TPS).
Maurit mendorong agar pemda melakukan koordinasi dengan KPUD dan Bawaslu, serta melaporkan penggunaan dana hibah tersebut.
Bank BJB juga telah melakukan berbagai kegiatan guna meningkatkan potensi ekonomi Desa Cibuluh.
DPRD DKI Jakarta akan mengawasi pemberian insentif tambahan bagi pegawai di Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta untuk memastikan insentif
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved