Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pengamat: Visi dan Misi KIB Bisa Perkuat Demokrasi Indonesia

Mediaindonesia.com
15/8/2022 13:25
Pengamat: Visi dan Misi KIB Bisa Perkuat Demokrasi Indonesia
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan (kiri) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kanan)(ANTARA)

PEMAPARAN visi dan misi Koalisi Indonesia Bersatu pada Minggu (14/8) di Surabaya mendapat tanggapan positif dari Airlangga Pribadi Kusman. Pengamat politik dari Universitas Airlangga ini menilai KIB lebih maju dibandingkan koalisi lain karena sudah memaparkan ide dan gagasannya. Bahkan sudah mulai bertarung untuk menguji ide dan gagasan mereka lewat visi dan misi yang sudah dipaparkan.

“Ide dan gagasan inilah yang seharusnya menjadi yang utama untuk diperjuangkan, yang paling penting bahwa lewat ide dan gagasan ini kita tidak hanya memilih pemimpin yang memiliki konstituen besar, tetapi memilih pemimpin yang layak untuk memimpin Indonesia ke depan,” kata Airlangga Pribadi, Senin (15/8). 

Baca juga: Deklarasikan PATEN, KIB Perjuangkan Kesejahteraan Petani

Lewat pernyataan tentang visi dan misi KIB ini, Airlangga berharap, agar bisa memperkuat demokrasi di negara ini. Ia berharap KIB ini bisa mempertemukan calon-calon presiden untuk diuji tentang kemampuan mereka serta visi dan misi mereka.

“Saya berharap KIB ini benar-benar mendorong pemimpin yang layak untuk memimpin negara ini. Saya juga berharap, ide, gagasan dan rasionalitas yang menjadi visi dan misi KIB menjadi matahari kesadaran dari politik Indonesia,” tambah Airlangga.

Ibaratnya, diungkapkan oleh Airlangga, ide dan gagasan KIB bisa menjadi pohon beringin yang meneduhkan dan mengakar kuat di bumi Indonesia. “Selanjutnya juga menjadi kiblat arah masa depan Indonesia,” ucapnya.

Bagi Airlangga, dalam memilih figur calon presiden, masyarakat tidak boleh terjebak pada populisme. “Sisi positifnya, memang figur yang populis bisa menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat. Namun sisi negatifnya, calon populis ini biasanya membawa politik identitas,” ujarnya.

Airlangga juga sangat menghargai pernyataan para ketua parpol KIB yang menghilangkan politik identitas. Pasalnya politik identitas hanya akan memecah belah bangsa ini.

“Untuk itu penguatan ekonomi penting di sini, karena mereka yang memilih politik identitas ini sejatinya bukan kelompok miskin. Namun mereka adalah kelas menengah, yang kepentingan dan kebutuhannya terancam,”  tambah Airlangga.

Munculnya KIB dengan menawarkan gagasan untuk melanjutkan program pembangunan yang diusung oleh Presiden Joko Widodo saat ini, dinilai Airlangga sebagai program yang tepat. Mulai dari penguatan infrastruktur, inklusi digital hingga ketahanan pangan, diharapkan dapat meningkatkan kelas menengah yang ada saat ini.

Baginya jika kelas menengah kuat, maka akan mengeliminasi politik identitas yang sempat muncul pada pilpres sebelumnya.

“Saya yakin, dengan menghilangkan politik identitas, maka capres dari KIB nanti akan memiliki gagasan dan ide yang siap untuk bertarung di Pilpres mendatang,” pungkasnya. (RO/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya