Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Penimbunan Beras Bansos di Depok

Rahmatul Fajri
04/8/2022 15:02
Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Penimbunan Beras Bansos di Depok
Penemuan beras bansos di Depok, Jabar.(Antara )

Polisi mengentikan penyelidikan terhadap kasus penimbunan beras bantuan sosial (bansos) oleh JNE di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengatakan setelah dilakukan pengecekan di lokasi, mengumpulkan barang bukti dan dokumen, pihaknya tidak menemukan adanya unsur pidana dalam kasus tersebut.

Ia menyebut tidak ada kerugian yang dialami pemerintah. Selain itu, masyarakat penerima bantuan sosial juga telah menerima beras bantuan sosial setelah diganti oleh pihak JNE.

"Kita hentikan proses penyelidikannya. Tidak memenuhi unsur pidana," kata Auliansyah di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (4/8).

Auliansyah mengatakan berdasarkan penyelidikan, diketahui beras yang ditimbun tersebut telah rusak diguyur hujan pada saat perjalanan dari gudang di Jakarta Timur menuju Depok, Jawa Barat.

Beras yang telah rusak tersebut kemudian tidak layak untuk disalurkan ke masyarakat. Sehingga, pihak JNE sebagai pengirim bansos tersebut kemudian melapor dan mengganti beras bansos tersebut dan menyalurkan kepada masyarakat. Auliansyah mengatakan pihaknya telah mengantongi dokumen penggantian beras tersebut.

"Dokumen penggantian sudah ada. Makanya kita berani menyampaikan," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan beras bansos tersebut merupakan bantuan dari Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Jabodetabek yang terdampak covid-19. Bantuan tersebut disalurkan dari April hingga Desember 2020.

Ia menjelaskan Kementerian Sosial bersama Bulog menunjuk vendor dalam menyalurkan bansos tersebut. Kemudian vendor bekerja sama dengan JNE untuk mengirimkan bantuan kepada masyarakat sesuai data dari Kementerian Sosial.

Dalam pengirimannya, beras bansos tersebut rusak setelah diguyur hujan. Berdasarkan mekanisme JNE, barang yang rusak kemudian ditanam di sebuah lahan yang mereka sewa di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Tercatat beras bansos yang dikubur sebanyak 3,4 ton.

Pihak JNE kemudian mengganti beras tersebut dan menyalurkan kepada masyarakat.

"Dengan adanya kerusakan beras yang diganti, negara tidak dirugikan. Kemudian Masyarakat juga tidak dirugikan. Karena masyarakat yang seharusnya menerima bantuan sudah tersalurkan," katanya.

Sebelumnya, puluhan karung beras bantuan sosial untuk masyarakat terdampak covid-19 ditemukan terkubur di sebuah lapangan di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Diduga perusahaan pengiriman JNE yang melakukan itu, karena lokasinya yang berada persis di depan gudang perusahaan tersebut.

Tumpukan sembako itu pertama kali diketahui warga setempat yang juga sebagai ahli waris tanah tersebut yang mendapatkan informasi dari pegawai perusahaan pengiriman tersebut.

"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE, ada pemendaman sembako, kemudian saya telusuri," kata warga Rudi Samin kepada wartawan. (OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya