Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Masjid Muhammadiyah Ditolak di Bireuen

MR/FD/P-1
10/6/2016 06:58
Masjid Muhammadiyah Ditolak di Bireuen
(Ilustrasi)

SEKELOMPOK warga Desa Juli Keude Siblah, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh, menolak pembangunan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah.

Mereka beralasan masjid itu milik kelompok organisasi Muhammadiyah dan bukan milik masyarakat setempat yang didominasi paham ahlul sunnah waljamaah.

Informasi yang diperoleh Media Indonesia, kemarin, menyebutkan penolakan pembangunan masjid itu terjadi di acara peletakan batu pertama, beberapa waktu lalu. Untuk mencegah kemungkinan buruk, seremoni dibatalkan.

Panitia hanya menerima para tamu yang telah telanjur datang.

Perselisihan antardua paham itu berujung ke proses administrasi perizinan pembangunan masjid.

Pihak Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bireuen tidak mengeluarkan rekomendasi pembangunan Masjid At-Taqwa Muhammadiyah.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bireuen, Athaillah A Latief, mengaku sebelum proyek pembangunan masjid dimulai, pihaknya telah bermusyawarah dengan imam kampung, kepala desa, imam mukim, camat, muspika, dan tokoh masyarakat setempat. Dalam rapat yang digelar di Kantor Camat Juli, tahun lalu itu, semua pihak menyetujui pembangunan masjid.

PDM Kabupaten Bireuen juga telah mendapat 150 KTP warga sebagai tanda dukungan pembangunan masjid. Di luar dugaan, di acara peletakan batu pertama, muncul sekelompok orang menghadang pembangunan rumah ibadah itu.

Kepala Kementerian Agama Provinsi Aceh, M Daud Pakeh, mengakui jajaran Kantor Kemenag Bireuen belum mengeluarkan rekomendasi karena mengkhawatirkan kondisi yang panas di lapangan.

Ia meminta umat jangan terlalu mudah terpecah belah.

"Tidak ada yang bisa menjamin mereka paling benar. Siapa sih sebenarnya yang bukan ahlul sunnah waljamaah? Perbedaan terkecil dalam beribadah jangan digiring ke perpecahan umat," ujar Daud.

Saat ini Kementerian Agama Kabupaten Bireuen masih terus memediasi kedua kelompok yang bertikai dan pemda setempat. (MR/FD/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik