Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PARTAI Kebangkitan Bangsa ingin mengajak partai-partai berbasis Islam, seperti Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional, berkoalisi pada Pilpres 2024. Dengan koalisi itu, mereka bisa mengusung capres dan cawapres untuk ikut dalam kontestasi.
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menuturkan saat ini adalah masa di mana semua kekuatan politik sedang menjajaki kemungkinan terbangunnya kerja sama politik menuju potensi koalisi di 2024. Oleh karena itu, dia tidak terkejut dengan langkah dari PKB dan partai-partai politik tersebut.
"Jadi sah-sah saja dan memang dimungkinkan setiap parpol mencoba mengimplementasikan rencana-rencana politiknya, termasuk PKB yang berkeinginan membentuk koalisi dengan partai Islam lainnya," kata Doli, Sabtu (18/12).
Ketua Komisi II DPR tersebut mengatakan Golkar pun sebagai partai tengah, yang bercirikan partai politik nasionalis religius, juga sangat membuka diri untuk bisa bekerja sama dan dapat membangun koalisi dengan kekuatan politik manapun.
"Apalagi dengan partai-partai Islam," kata Doli lagi.
Meskipun demikian, Doli menyampaikan bahwa Golkar sudah menetapkan ketua umum mereka, Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden. Karenanya, partai berlambang pohon beringin itu akan tetap menawarkan Airlangga sebagai capres jika berkoalisi dengan partai-partai tersebut.
"Ya, kami sudah putuskan bahwa capres kami adalah Pak Airlangga Hartarto," tutup Doli. (J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved