Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERSOALAN belum meratanya pasokan listrik kembali disuarakan oleh anggota Komisi VII Fraksi Partai NasDem Kurtubi. Saat berkunjung ke Pesantren Shohibul Rahman di Beleke, Lombok Tengah, Kurtubi menyoroti seringnya terjadi pemadaman listrik. Untuk sedikit mengatasi masalah tersebut, dia memberikan bantuan berupa satu unit genset
“Saya berharap dengan bantuan ini bisa dimanfaatkan bagi warga pondok, sehingga insya Allah dalam mengurangi kendala dalam proses belajar mengajar di Ponpes karena sering terjadinya pemadaman listrik,” tutur Kurtubi kepada warga pondok dan masyarakat sekitarnya yang menghadiri kegiatan tersebut.
Pakar migas ini menambahkan, masalah lisitrik di Indonesia disebabkan belum tercukupinya ketersediaan pasokan yang listrik handal.
“Pasokan listrik yang handal menjadi sangat penting, karena dengan listrik yang cukup, mampu meningkatkan taraf kehidupan dan ekonomi warga Lombok, anak-anak tidak terganggu dalam belajar, warga masyarakat pun tidak terganggu beraktivitas,” ujarnya.
Menurut Kurtubi, ketercukupan pasokan listrik tidak hanya akan memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat saja. Dalam bidang industri, terutama pariwisata, listrik akan menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya. Dengan demikian ia akan memacu pertumbuhan ekonomi pada sektor wisata, perhotelan dan restoran di NTB, khususnya daerah Lombok.
“Bagaimana mereka (investor) mau datang ke sini, jika sedikit-dikit listriknya sering padam. Kalau pasokan listriknya cukup, mereka pun tidak ragu menginvesatasikan dananya. Sehingga, dengan demikian, akan mampu membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat,” kata pria yang juga ahli energi tersebut
Dia menilai seringnya terjadi padam listrik karena disebabkan adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan ketersediaan pasokan listrik yang cenderung stagnan.
“Oleh sebab itu, Saya mendukung langkah pemerintah untuk memenuhi dan meningkatkan kebutuhan listrik sebesar 35.000 Megawatt (MW). Saya kira juga perlu memulai memikirkan sumber energi listrik baru, salah satunya PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir),” terangnya.
Bagi Kurtubi, energi nuklir ini merupakan keniscayaan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik nasional kedepan. Apalagi dengan kemajuan teknologi saat ini, maka nuklir bukanlah hal yang menakutkan karena risiko yang mungkin timbul bisa diminimalisir dengan meningkatkan keamanan di sekitar proyek PLTN tersebut.
“PLTN sudah sangat perlu dikembangkan di Indonesia. Mau sampai kapan daerah-daerah pelosok di negara ini gelap gulita yang tidak berubah layaknya masa lalu. Kita tidak boleh kalah oleh negara tetangga kita (Malaysia dan Singapura) yang terang benderang sedangkan daerah perbatasan kita melihatnya dalam kegelapan karena sering listrik padam,” pungkas Kurtubi. (RO/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved