Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SANDI (morse) tidak hanya dikenal dalam kegiatan pramuka. Komunitas koruptor juga memiliki sandi masing-masing. Tujuannya tentu saja agar korupsi tak mudah terendus.
Kode 'apel malang' dan 'apel washington' misalnya, muncul dalam kasus dugaan korupsi Wisma Atlet SEA Games yang menjerat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin, mantan Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan anggota Fraksi Partai Demokrat Angelina Sondakh.
Lain lagi sandi yang digunakan di kalangan Komisi V DPR terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Anggota DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan Damayanti Wisnu Putranti membeberkan sandi yang digunakan di Komisi V. Ia membeberkan hal tersebut saat bersaksi di pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin (11/4).
"Pada Oktober 2015 saat pertemuan di Hotel Ambhara, Pak Amran bawa data lebih komplit, ada judul, nama jalan, nominal dan kodenya. Saya kodenya 1e. PDIP itu 1, e-nya saya tidak tahu. Itu berdasar jumlah kepemilikan kursi di DPR, PDIP nomor 1, Golkar nomor 2 dan seterusnya," uangkap Damayanti.
Tugas penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar kode korupsi di Komisi V DPR. Pelaku korupsi tidak pernah tunggal, selalu dilakukan secara bersama-sama.
Kesaksian Damayanti yang kini menjadi tersangka membeberkan secara terang-benderang aliran dana di Komisi V. Ia mengungkapkan uang suap itu juga mengalir kepada Kapoksi PAN Komisi V Andi Taufan Tiro, Kapoksi PKB Komisi V Musa Zainuddin, Damayanti, dan anggota Komisi V dari Fraksi Partai Golkar Budi Supriyanto. Taufan dan Budi juga menjadi tersangka.
Kesaksian Damayanti kian menarik saat ia membaca daftar berisi nama-nama pimpinan dan anggota Komisi V terkait jatah proyek.
"Di situ ada Fahri Prancis (Ketua Komisi V), Michael Wattimena (Wakil Ketua Komisi V), pimpinan yang saya lihat empat, yang saya baca empat. Anggota yang saya lihat ada Pak Bakri (HM Bakri), Musa (Musa Zainuddin), saya, Budi (Budi Supriyanto), Yoseph Umar Hadi, Sukur Nababan," tambah Damayanti.
Peran Damayanti mirip M Nazaruddin, anggota DPR periode sebelumnya. Keduanya menjadi episentrum korupsi di Senayan dan nyanyian mereka membongkar keterlibatan anggota DPR lainnya. Keduanya berasal dari partai pemenang pemilu.
Tunggu saja, siapa lagi anggota Komisi V DPR yang bakal ditetapkan KPK sebagai tersangka. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved