Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
DUA narapidana yang terlibat dalam jaringan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tolitoli, Sulawesi Tengah, untuk menjalani proses penahanan lebih lanjut. Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Kejaksaan Agung (Kejagung) Nana Riana mengatakan, ke dua narapidana itu adalah Muliadi dan Farid.
Sebelumnya, dua anak buah Santoso alias Abu Wardah itu divonis lima tahun kurungan penjara dan sempat menjalani penahanan di Markas Komando (Mako) Brikade Mobil (Brimob) Kelapa Dua Depok, Jawa Barat.
"Mereka tiba di Tolitoli Senin 25 April, menggunakan pesawat Wing Air ATR 72 dan pengawalan ketat Satgas Kejagung serta Densus 88 Antiteror Polri," kata Nana kepada Media Indonesia saat dihubungi dari Palu, Selasa (26/4).
Menurutnya, setibanya sekitar pukul 11.34 WITA, Muliadi dan Farid langsung dijemput petugas ke Lapas Kelas II B Tolitoli menggunakan mobil tahanan kejaksaan setempat dan penuh pengawalan aparat, mulai dari TNI dan Polri setempat.
"Sekarang mereka berdua sudah menjalani penahanan di sana. Dan satu dari dua napi itu yang bernama Muliadi kelahiran Tolitoli hanya saja berdomisili di Poso," jelas Nana.
Dari hasil persidangan yang diikuti ke dua napi tersebut, diketahui kalau mereka pernah mengikuti pelatihan militer, sebelum bergabung dengan kelompok Santoso Cs tahun 2011. Setelah bergabung, mereka berdua kemudian ditugaskan sebagai penghubung pada bagian logistik, makanan, dan pemasok senjata kepada MIT di Poso tahun 2012.
Nana mengungkapkan, ke duanya dipindahkan ke Tolitoli tidak lain atas dasar perintah dari Direktur Jendral (Dirjen) Pemasyarakatan Kemenkumham, dan sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), serta Satgas Kejagung, dan Densus 88 Antiteror Polri.
"Ini memang sengaja dipindahkan agar keluarganya bisa leluasa dan dekat untuk menjenguk. Kalau menjenguk ke Depok kan sangat jauh, apa lagi memang salah satu dari mereka kelahiran Tolitoli," tandas Nana.
Muliadi dan Farid merupakan pentolan MIT yang ditangkap di Palu tahun 2015 silam. Mereka ditangkap karena terbukti terlibat dengan kelompok MIT yang telah terafiliasi dengan Islamic State di Poso. Ke duanya disangkakan sebagai pelaksana fa'i atau pencari dana untuk MIT dengan serangkaian aksi yang melanggar hukum.
Selain itu, ke duanya juga diketahui sebagai pemasok logistik, makanan, dan senjata untuk melancarkan aksi-aksi teror MIT lainnya di Poso.(X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved