Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Status Pencarian KRI Nanggala Ditingkatkan Jadi Kapal Tenggelam

Micom
24/4/2021 16:33
Status Pencarian KRI Nanggala Ditingkatkan Jadi Kapal Tenggelam
KRI Nanggala(AFP/Handout / INDONESIA MILITARY )

TNI memutuskan untuk menaikkan status hilangnya KRI Nanggala 402 dari submiss menuju fase subsunk. Ini artinya kapal selam milik TNI AL itu dinyatan bukan lagi hilang tetap sudah tenggelam.

Peningkatan status menjadi subsunk ini dilakukan setelah mereka menemukan beberapa bukti otentik serpihan barang KRI Nanggala, salah satunya, berbentuk tabung torpedo.

Baca juga: Serpihan Ditemukan, Diduga Kuat KRI Nanggala-402 Tenggelam

Barang ditemukan di sekitar radius 10 kilometer dari titik pencarian, sementara tidak ada kapal lain melintas di daerah situ.

"Dengan demikian dengan adanya bukti otentik diyakini milik Nanggala itu, sehingga saat ini kami isyaratkan untuk menaikkan status dari submiss menuju fase subsunk, " kata Kepala Staf Angkatan Laut Yudo Margono dalam konferensi pers, Sabtu (24/4) sore.

Angkatan-angkatan laut dunia memiliki prosedur terencana untuk memeriksa dan memulai pencarian jika sebuah kapal selam berhenti melapor.

Prosedur ini akan segea dilakukan saat laporan tidak dilakukan. Otoritas akan segera berganti dari prosedur yang dinamai “SUBLOOK” (pencarian kapal selam) ke prosedur “SUBMISS” (kapal selam hilang). Lalu, jika tidak ada harapan lagi atau ada bukti telah terjadi kecelakaan, ada prosedur “SUBSUNK” (kapal selam tenggelam).

Pencarian masih terus dilakukan

Yudo berharap KRI Nanggala segera ditemukan dan bisa langsung dievakuasi ke daratan. Dia juga berharap seluruh kru KRI Nanggala dapat terselamatkan.

KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali. Kapal selam dengan 53 awak itu diduga berada di palung laut, bahkan hingga sedalam 600-700 meter.

Sebanyak 21 armada dikerahkan mencari KRI Nanggala-402. Antara lain KRI Rigel-933, KRI REM-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Dipenogoro-365, dan KRI DR Soeharso. Kemudian, satu helikopter seri Panther.

TNI mengerahkan 400 personel. Ratusan prajurit TNI AL itu akan menyisir perairan Bali mencari keberadaan kapal selam tersebut. Sementara itu, Polri juga mengerahkan empat kapal yakni jenis sonar dan robotik, yang memiliki kemampuan menyelam.

Pembantuan dari negara sahabat yang telah tiba ialah HMAS Ballarat dari Australia dan pesawat mata-mata penjaga maritim Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon. Sementara itu, pembantuan yang segera tiba yakni HMAS Sirius dari Australia.

Kemudian, kapal Rescue MV Swift dari Singapura yang dijadwalkan tiba Sabtu (24/4) malam. Lalu, kapal Rescue MV Mega Bakti dari Malaysia yang diperkirakan tiba Minggu (25/4), dan satu kapal India. (X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya