Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PENGAMAT Politik dan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menilai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seperti membuat Partai Demokrat mirip perusahaan keluarga. Hal itu ia sampaikan dalam menanggapi beredarnya informasi yang menyebut SBY telah mendaftarkan Partai Demokrat ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) atas nama pribadi.
Hal itu menurutnya akan menimbulkan sentimen negatif terhadap SBY dan Demokrat. "Publik akan beranggapan langkah Presiden keenam RI itu justru semakin menegaskan adanya politik dinasti dalam tubuh partai Demokrat," ujar Karyono Wibowo dalam siaran persnya, Senin (12/4).
Baca juga: SBY Dituding Kooptasi Demokrat Secara Absolut
Menurutnya, di satu sisi mungkin itu terobosan baru dalam tradisi partai politik di Indonesia. Tetapi, jika pendaftaran nama dengan segala atribut partai diatas namakan secara pribadi, hal itu justru semakin meneguhkan bahwa SBY telah membangun dinasti.
"Langkah ini justru akan membentuk persepsi publik bahwa SBY sedang membuat partai Demokrat mirip perusahaan keluarga atau Cikeas Corporation," tegasnya.
"Jika langkah SBY mendaftarkan Demokrat sebagai hak intelektual secara pribadi dikabulkan, hal itu akan menjadi lonceng kematian demokrasi di partai Demokrat," lanjut Karyono.
Ia memprediksi alasan yang menyebabkan SBY melalukan hal itu bisa jadi didorong oleh sikap paranoid yaitu kekhawatiran yang berlebihan akan kepemimpinan Demokrat jatuh ke tangan orang lain di luar trah Cikeas. Atau mungkin didorong rasa was-was jika kepemimpinan Demokrat ke depan jatuh ke tangan Moeldoko sebagai ketua umum.
"Semestinya SBY tidak perlu paranoid jika niatnya membangun partai Demokrat dilandasi semangat untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi dan dijiwai oleh karakter egaliter, bukan sekadar untuk melanggengkan kepentingan keluarga," tutur Karyono.
Selain Demokrat, kata Karyono, hampir semua partai di Indonesia cenderung terjangkit penyakit politik dinasti tetapi tidak separah yang terjadi di partai Demokrat. "Kita berharap semoga ketua-ketua umum partai tidak mengikuti langkah SBY dengan mendaftarkan partai sebagai kekayaan intelektual secara pribadi," pungkasnya. (Ant/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved