Dua Alasan Jokowi Hadiri Muktamar PPP

M.Rodhi Aulia
08/4/2016 17:29
Dua Alasan Jokowi Hadiri Muktamar PPP
(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

PRESIDEN Jokowi menghadiri pembukaan Muktamar PPP ke-VIII di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Dua alasan Jokowi hadir dalam Muktamar kali ini.

Pertama, Jokowi menyempatkan diri datang, karena Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zubair hadir.

"Kedua, saya lihat undangannya. Saya teliti yang tanda tangan SDA (Ketua Umum PPP hasil Muktamar Bandung) dan di sebelahnya ada Romahurmuziy. Artinya, ini islah benar," kata Jokowi dalam sambutannya di lokasi, Jumat (8/4).

Jokowi menyerukan kepada ribuan peserta Muktamar untuk berdamai secara utuh. Jokowi tidak ingin peserta Muktamar partai berlambang Kabah ini bergesekan satu sama lain.

"Pesan saya, jangan habiskan energi untuk perdebatan yang tidak produktif, ribut tidak produktif, konflik dan gesekan yang tidak perlu," ucap Jokowi.

Jokowi menyadari, sekarang adalah era kompetisi. Namun bukan lagi persaingan antarindividu. Melainkan persaingan antarbangsa. Jokowi menceritakan pengalamannya jika ketemu dan bergandengan tangan dengan pemimpin negara lain.

Batin Jokowi kerap resah. Pasalnya orang yang ia gandeng itulah pesaing sebenarnya.

"Persaingan kita di situ. Bukan di dalam negeri. Persaingan dalam politik lima tahun sekali sudah cukup. Saya ketemu Prabowo baik-baik saja. Saya pernah ke rumahnya. Ke Istana pernah. Sudah tidak apa-apa. Jangan habiskan energi untuk hal yang tidak produktif," tegas presiden.

Jokowi berharap PPP menelurkan karya-karya positif untuk bangsa. Jokowi tidak ingin PPP terpecah-belah lagi.

"Sehabis muktamar, saya berharap tidak ada lagi yang datang gantian. Jangan lagi ke Istana dua grup yang bedanya sejam, sejam. Tapi hadir kenalkan pengurus baru," pungkas Jokowi.

Kali ini, PPP menggelar Muktamar yang bertajuk 'Satu PPP untuk Indonesia yang mandiri, berdaulat dan berkpribadian'. Muktamar ini merupakan ajang peleburan eks PPP hasil Muktamar Jakarta dan eks PPP hasil Muktamar Surabaya.

Sebagian besar eks elite pengurus Muktamar Surabaya hadir. Begitu pun eks pengurus Muktamar Jakarta. Di antaranya yang dari Jakarta adalah para eks Wakil Ketua Umum Indah Suryadharma Ali, Epiyardi Asda, dan Fernita Darwis.

Sementara eks Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz dan sekjennya Achmad Dimyati Natakusumah tidak tampak di arena Muktamar.

Muktamar ini diselenggarakan oleh kepengurusan hasil Muktamar Bandung pada 2011. Hanya hadir sekjennya Romahurmuziy dan para wakil ketua umum serta pengurus tingkat lainnya. Ada pun SDA berhalangan hadir karena sedang meringkuk di balik jeruji besi. (X-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya