Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
CENTRE for Strategic and International Studies (CSIS) meraih peringkat # 12 dalam Program Global Go To Think Tank Index 2020 pada kategori Top Foreign Policy and International Affairs Think Tank di tingkat dunia.
Program tersebut diselenggarakan setiap tahun oleh Think Tanks and Civil Societies Program (TTCSP) di University of Pennsylvania.
Menurut data Global Go To Think Tank Index 2020, CSIS mengalami peningkatan dari peringkat 30 pada 2019 menjadi peringkat ke-12 pada 2020.
Sementara di tingkat Asia Tenggara dan Pacifik, peringkat CSIS mengalami peningkatan dari peringkat empat pada 2019 menjadi peringkat dua pada 2020.
Direktur Eksekutif CSIS Dr. Philips J Vermonte merasa terhormat diapresiasi dan ditempatkan dalam kelompok think tank paling berpengaruh di dunia dan juga Asia Tenggara dan Pasifik.
“Ranking ini memotivasi CSIS untuk bekerja lebih giat lagi dalam merumuskan rekomendasi-rekomendasi kebijakan dan diskursus publik di dalam dan luar negeri. Kami akan terus menjalin hubungan baik dengan para stakeholder kebijakan, termasuk pemerintah, pihak swasta, masyarakat, dan juga dunia internasional,” ujar Philips dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/2).
Menurut Philips, dalam keterbasan masa pandemi Covid-19 yang sulit ini, CSIS berhasil meningkatkan produktifitas.
“Selama 2020, baik dalam konteks output riset, advokasi kebijakan, dan publikasi, mengalami kenaikan pesat dibandingkan dengan masa sebelum pandemi,” tambahnya.
Philips mengatakan, capaian CSIS di tingkat dunia tersebut dipengaruhi oleh tim peneliti dan supporting staf yang tekun dan berdedikasi dalam melalukan kegiatan-kegiatan riset dan public outreach (menjangkau kelompok-kelompok dalam masyarakat).
Adaptasi lainnya, kata dia, dilakukan dengan memperkuat tim Knowledge Management yang berhasil melakukan transisi ke platform digital sehingga para peneliti CSIS tetap bisa melanjutkan riset dan diseminasi hasil riset dengan baik.
Menjelang ulang tahun ke-50, CSIS Indonesia bertekad untuk terus mendorong kebijakan berbasis riset dengan memberikan rekomendasi-rekomendasi kebijakan kepada pemerintah dalam bidang hubungan internasional, politik domestik, perubahan sosial, dan ekonomi.
“Kami pun meyakini bahwa aktor kebijakan, tata kelola pemerintahan, dan prioritas kebijakan sangat dinamis. Untuk itu, diperlukan strategi yang cepat dan fleksibel dalam mengatasi tantangan dan peluang yang ada,” pungkas Philips (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved