Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Senjata Kelompok Santoso Menipis

Arif Hulwan
04/4/2016 16:53
Senjata Kelompok Santoso Menipis
(Antara/Basri Marzuki)

MAKIN terdesaknya kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah, di Poso, Sulawesi Tengah, tak hanya dari faktor posisi dan logistik. Cadangan persenjataan pun menipis.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian mengungkapkan salah satu momentum makin melemahnya kelompok Santoso adalah kontak tembak mereka dengan aparat keamanan di Desa Talabosa, Kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso, Selasa (15/3) pagi. Dua anggota teroris tertembak mati.

Pascainsiden itu pihaknya sudah mengalkulasikan kekuatan Santoso yang tersisa. Yakni, jumlah anggota tinggal 29 orang, dari yang semula 41 orang; anggota dari etnis Uighur yang semula enam orang tersisa dua orang. Sebanyak sepuluh anggota tertangkap atau tertembak aparat dalam operasi dua bulan terakhir.

Insiden itu mengakibatkan anggota jaringan teroris yang tersisa tak lagi terpusat di satu lokasi. Mereka berada di sekitar hutan di wilayah Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

"Saya sudah berdiskusi dengan aparat TNI dan Polri di sana. Saya kira (penangkapan Santoso) ini tinggal menunggu waktu saja. Posisinya sudah terdesak, logistik sebenarnya sudah habis, senjata sisa tinggal enam saja," ungkap Tito, yang baru kembali dari Poso itu, saat ditemui di Jakarta, Senin (4/4).

Menurut mantan Kapolda Papua ini, hambatan penangkapan hanyalah kondisi hutan-hutan di Poso yang sangat lebat. Medan tempur semacam ini disebutnya yang tersulit kedua di Indonesia setelah Papua. Mencari segelintir orang di dalamnya ibarat mencari jarum di tumpukan jerami.

Meski demikian, Tito optimistis sisa anggota kelompok MIT akan bisa ditangkap sebelum Operasi Tinombala 2016 berakhir pada Mei 2016. Sekitar 3.000 aparat gabungan TNI-Polri telah bekerja dengan keras. "Problemnya masalah medan. Operasi cukup bagus, tinggal masalahnya menunggu waktu. Mudah-mudahan (rampung) secepat mungkin." tutupnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya