Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
STAF Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman mengungkapkan perombakan jajaran menteri yang baru saja dilakukan Presiden Joko Widodo merupakan sebuah upaya untuk menuntaskan visi dan misi menuju Indonesia maju.
Dalam masa bakti yang menyisakan empat tahun, pos-pos kementerian harus diisi sosok-sosok yang bisa bekerja secara cepat dan tepat.
"Kabinet Indonesia Maju harus berperan sebagai satu kesatuan tim kerja. Mereka akan menuntaskan visi Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin yaitu terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong," ujar Fadjroel melalui keterangan resmi, Kamis (24/12).
Jokowi, sambungnya, juga memberikan pesan yang tegas kepada enam menteri dan lima wakil menteri baru yakni jangan korupsi. Jokowi meminta seluruh pimpinan instansi negara menutup rapat-rapat semua celah terjadinya korupsi.
Baca juga : Partisipasi 76%, DPR Sebut Pelaksanaan Pilkada Berhasil
Fadjroel juga mengatakan presiden tidak ingin para menteri memiliki visi dan misi masing-masing. Semua sosok di kabinet harus menjalankan satu visi dan misi yang sama yakni visi dan misi presiden serta wakil presiden.
"Presiden juga berpesan kepada para menteri baru untuk bekerja secara cepat dan produktif, berorientasi kepada hasil dan jangan terjebak pada rutinitas yang monoton. Semua harus serius dalam bekerja. Yang tidak sugguh-sungguh, tidak serius, bisa dicopot di tengah jalan," jelas Fadjroel.
Semua kebijakan Jokowi merupakan pelaksanaan kewajiban konstitusional sesuai sumpah Presiden di depan MPR RI, untuk melindungi segenap bangsa Indonesia, seluruh tumpah darah Indonesia serta mewujudkan kesejahteraan umum yang merata dan mencerdaskan kehidupan bangsa. (OL-7)
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) akan mengumpulkan jajaran Kabinet Indonesia Maju hingga kepala lembaga di Istana Negara.
Perluasan kabinet berpotensi merusak efisiensi pemerintahan, membuka peluang korupsi, dan membebani keuangan negara tanpa manfaat yang jelas bagi rakyat.
Prabowo menyatakan atas nama dirinya sendiri sebagai Presiden Terpilih dan juga sekaligus mewakili anggota Kabinet Indonesia Maju mengucapkan terima kasih atas kepemimpinan Joko Widodo.
Presiden menekankan kepada para menteri dan kepala lembaga untuk bisa menjaga daya beli masyarakat, tingkat inflasi hingga pertumbuhan ekonomi.
Jokowi menyampaikan permintaan maaf apabila ada perilaku yang kurang bekenan khususnya selama 10 tahun memimpin Indonesia.
Tak ada pembahasan soal kursi menteri atau jabatan apa pun pada pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved