Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KOMISI Kepolisian Nasional (Kompolnas) sudah memulai proses penyaringan calon Kepala Polri (Polri). Namun, proses yang dilakukan belum mengerucut pada nama-nama calon pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis.
"Belum sampai ke nama-nama," kata anggota Kompolnas Poengky Indarti, Selasa (15/12).
Kompolnas yakin proses pengajuan pertimbangan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai sebelum Idham memasuki usia pensiun.
Baca juga: Tegakkan Hukum, Jenderal hingga Pengacau Ditindak
Orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu akan pensiun pada 1 Februari 2021.
"Masih ada waktu bagi kami untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden," ungkap dia.
Poengky menyampaikan pihaknya baru menyelesaikan tahap meminta masukanterkait kriteria calon Kapolri masa mendatang. Langkah ini dilakukan dengan menggelar focuss group discussion (FGD).
Kegiatan yang diselenggarakan pada awal Desember 2020 itu dilakukan bersama berbagai pihak. Di antaranya internal Polri, lembaga swadaya masyarakat (LSM), perwakilan media massa, akademisi, dan tokoh masyarakat.
"Serta dari purnawirawan Polri yang diwakili Kapolri dan Wakapolri (Wakil Polri) pada masanya," ungkap dia.
Pertimbangan tersebut nanti akan disesuaikan dengan kriteria pasal 11 ayat (6) Undang-Undang (UU) Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Nama yang akan diserahkan berdasarkan jenjang kepangkatan dan karier.
Nama-nama yang memenuhi syarat sesuai aturan perundang-undangan bakal kembali disaring kembali oleh Kompolnas. Salah satu aspek yang menjadi acuan yaitu rekam jejak calon.
"Nantinya berdasarkan prestasi, track record, dan integritas terbaik akan kami sampaikan kepada Presiden," pungkas dia. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved