Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Kader Parpol Gagal Tahan Korupsi, Relawan Bisa jadi Pilihan Jokowi

Mediaindonesia.com
08/12/2020 17:20
Kader Parpol Gagal Tahan Korupsi, Relawan Bisa jadi Pilihan Jokowi
Presiden Jokowi dan Ketua umum Relawan Jokowi (ReJO) HM Darmizal, beberapa waktu lalu sebelum pandemi Covid.(Istimewa)

MANTAN anggota DPR RI dua periode Rosyid Hidayat, menilai pasca Eddy Prabowo dan Juliari Piter Batubara ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, membuat pamor pemerintahan Jokowi sedikit memudar.

Padahal tantangan kedepan, jelas dia, beban Presiden Jokowi akan semakin berat untuk menjalankan visinya membangun Indonesia maju. Contohnya adalah pandemi Covid-19 yang mempengaruhi tekanan ekonomi yang semakin berat.

Ditambah lagi, kata dia, berbagai peristiwa politik terkini yang harus diselesaikan secara simultan dan bersamaan. Seperti perilaku yang intoleran, gerakan seperatis dan dukungan parpol koalisi yang semakin melemah menjelang Pilpres 2024.

Dibandingkan dengan periode pertamanya Jokowi menjadi presiden, maka pada tahun pertama awal periode kedua ini, terlihat banyak menteri Jokowi yang tidak memenuhi performance. Akibatnya, mereka terjerumus dalam kubangan korupsi yang sangat memalukan, merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Karena mereka tidak bersyukur jadi menteri atau pembantu presiden, maka diberi cobaan berupa adzab. Yaitu ditangkap oleh KPK yang berimbas pada turunnya pamor presiden," kata Rosyid dalam pesan tertulisnya, Selasa (78/12)

Rosyid menilai, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Presiden Jokowi melakulan bersih-bersih dan mencari pengganti kedua orang menteri yang telah ditetapkan tersangka oleh KPK itu. "Sekaligus melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju secara total," ungkap Rosyid.

Rosyid berharap, Presiden Jokowi lebih selektif  dalam memilih dan menempatkan para pembantunya. Pilihlah menteri yang benar-benar punya integritas, kompetensi, sekaligus bisa diterima semua kalangan.

"Saat ini banyak relawan yang telah berjuang pada Pilpres 2019 lalu belum tersentuh sama sekali. Bahkan, diantaranya seperti terlupakan. Meninggalkan atau sampai menelantarkan relawan yang sudah berjuang secara luar biasa, adalah dosa bagi seorang pemimpin," ujar mantan anggota DPR RI dari Fraksi PAN ini.

"Mohon maaf, jika boleh sebut nama, Ketua umum Relawan Jokowi (ReJO) HM Darmizal. Dia adalah salah satu diantara sekian banyak pimpinan relawan yang punya kompetensi dan berintegritas dalam membela Jokowi," ucap Rosyid.

Ditambahkan Rosyid, Darmizal telah dengan sukarela meninggalkan komunitasnya dan sebagai pimpinan Partai (Demokrat). Bahkan kemudian menarik kawan-kawan kedalam entitasnya untuk bersinergi dengan relawan Jokowi diseluruh tanah air.

Diungkapkan Rosyid, Darmizal sangat mumpuni dan bisa menjadi alternatif bahkan pilihan terbaik bagi presiden Jokowi sebagai pembantu beliau.

Darmizal orang yang multi talenta, cepat berlajar dan cepat menyesuaikan. Jika hari ini Jokowi terlihat capek menginjak gas, agar kabinet bergerak cepat, masuknya Darmizal, bisa jadi Jokowi akan lebih sering injak rem nantinya. "Saya rasa Darmizal adalah orang yang tepat menggantikan posisi menteri Sosial ataupun menteri KKP," jelasnya.

Memberikan posisi menteri bukan pada partai politik dimana para tersangka KPK itu berasal adalah pilihan tepat bagi Jokowi saat ini.

"Parpol pengusung Edhy Prabowo dan Juliari Batubara sebagai menteri harus diberikan punishmen oleh Jokowi. Mereka sudah diberikan kepercayaan namun malah abai. Setelah parpol gagal, relawan harus tampil," saran Rosyid. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik