Mendagri: Kepercayaan Publik pada Pilkada Masih Positif

MENGACU survei lembaga SMRC, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melihat kepercayaan publik terhadap Pilkada 2020 cukup positif.

Tito berpendapat kepercayaan publik terbangun karena periode kampanye Pilkada 2020 relatif terkendali. "Tidak terjadi kerumunan besar yang membuat klaster-klaster baru," ujar Tito dalam rapat koordinasi persiapan Pilkada 2020, Selasa (8/12).

Baca juga: Polri: Gakkumdu Temukan 3.800 Pelanggaran Pilkada

Dari hasil survei yang sama, lanjut dia, pengetahuan publik terhadap pilkada serentak juga meningkat signifikan. Bahkan, sebanyak 64% responden ingin Pilkada 2020 tetap dilangsungkan. Menurut Tito, ini menunjukkan kepercayaan publik yang tinggi pada penyelenggaraan pilkada.

"Keinginan masyarakat untuk memilih, atau 92% publik mengetahui ada pilkada. Ini menunjukkan bahwa pemberitaan atau informasi mengenai pilkada diketahui publik," pungkas Tito.

Kemudian, 83% responden menyatakan ingin menggunakan hak pilih. Meski dalam faktanya belum tentu 83%, namun survei ini menunjukkan adanya trust atau kepercayaan publik di masa pandemi covid-19.

Baca juga: Kreativitas Kampanye Peserta Pilkada Dinilai Masih Minim

"Kalau mereka ada kekhawatiran penularan virus, trust ini (bisa) rendah. Tapi, trust tersebut makin meningkat. Demikian juga keinginan responden yang ingin Pilkada pada 9 Desember tetap dilaksanakan,” imbuhnya.

Adapun rapat koordinasi dihadiri Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman, Ketua Bawaslu RI Abhan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Munardo dan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Muhammad. Serta, perwakilan TNI, Badan Intelejen Negara dan Polri.(OL-11)