Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
PARTAI Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar ke-9 di Makasar pada 18 Desember mendatang. Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa saat ditemui di Nusa Dua Bali, Minggu (8/11/2020) mengatakan, hingga saat ini sudah banyak dukungan terhada dirinya untuk maju sebagai Ketua Umum PPP periode 2020-2026.
Dukungan terhadap dirinya dilakukan secara terbuka melalui rapat konsolidasi internal seperti berasal dari Sulawesi Selatan, Papua, Maluku, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Jawa Barat. Terakhir, usai rapat konsolidasi internal, dukungan terbuka datang juga dari Bali, NTB, NTT. Total sudah ada 10 provinsi yang menyampaikan dukungan secara terbuka melalui proses rapat konsolidasi internal.
"Kalau dukungan terhadap saya, sampai saat ini sudah setengah dari provinsi di Indonesia. Ada yang mendukung secara terbuka seperti yang dilakukan hari ini yakni Bali, NTB, NTT. Sebelumnya juga dilakukan hal yang sama dari Sulawesi Selatan, Papua, Maluku, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Jawa Barat," ujarnya.
Selain dukungan terbuka melalui surat resmi, Suharso mengaku ada juga dukungan secara pribadi melalui komunikasi pribadi. Jadi total dukungan sudah setengah dari provinsi di Indonesia. Namun menurutnya, sekalipun dukungan terus berdatangan, ia tetap berharap Muktamar PPP berjalan secara demokratis.
Baca juga : PPP Bali Nusra Dukung Suharso Monoarfa Jadi Ketum
"Kalau dilihat dari dukungan, semoga prosesnya secara aklamasi. Garansinya akan dilihat saat Muktamar nanti di Makasar," ujarnya.
Ia juga mempersilahan kader kader lainnya mengambil bagian secara demokratis. "Namun yang perlu diingat bahwa dalam Muktamar nanti, tidak boleh memberikan ruang sedikitpun untuk menimbulkan konflik antarkader. Jangan sampai setiap Muktamar, AD/ART diubah. Saya tidak mau itu terjadi. Malu kita," ujarnya.
Dirinya optimistis, dalam Muktamar nanti bisa menyatukan semua aspirasi dan kepentingan partai yang saat ini terpecah belah. PPP sesungguhnya telah melahirkan banyak kader luar biasa. Bahkan, banyak kader PPP yang saat ini berada di luar partai dan melahirkan partai-partai baru yang berbasiskan Islam. (OL-7)
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Muktamar kali ini harus menjadi kesempatan emas bagi PPP untuk membesarkan partai dengan memilih sosok ketua umum yang tepat.
Ray menegaskan bahwa PPP memenuhi sarat itu. Maka, jika haji Isam masuk, kemungkinan Jokowi akan didapuk sebagai caketum terbuka lebar.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved