Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PARA Ketua DPW dan DPC PPP dari Bali Nusra yakni Bali, NTB, NTT menggelar rapat konsolidasi internal di Inaya Hotel Nusa Dua Bali, Minggu (8/11). Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 100 orang baik para pemilik suara maupun pengurus inti lainnya.
Konsolidasi internal tersebut dihadiri langsung oleh Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Sekjen Asrul Sani dan beberapa pengurus pusat lainnya. Selain Ketua DPW PPP dari tiga provinsi, juga dihadiri oleh seluruh Ketua dan Sekretaris DPC PPP dari tiga provinsi.
Usai pertemuan internal, Ketua DPW PPP NTT Djainudin Konek mengatakan, seluruh pemilik suara yang ada di tiga provinsi sudah sepakat bulat untuk memilih PLT Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa untuk dipilih secara aklamasi dalam Muktamar PPP yang akan digelar di Makasar pada 18 Desember mendatang.
Ia menjelaskan, konsolidasi ini sepakat agar Suharso Monoarfa dipilih secara aklamasi dalam Muktamar PPP nanti. Total suara di tiga provinsi ini yakni NTT ada 21 kabupaten dan 1 provinsi, Bali ada 9 kabupaten dan 1 provinsi, ada 13 kabupaten dan 1 provinsi.
"Kami sepakat mendukung Suharso Monoarfa menjadi Ketua Umum dalam Muktamar nanti bukan tanpa alasan. Melalui tangan dingin Suharso Monoarfa, partai yang sebelumnya konflik akhirnya berhasil diselesaikan. Bahkan, sekarang semua yang berbeda pendapat dirangkul," ujarnya.
Baca juga : Pengamat Politik Pertanyakan Kualitas Survei Jokowi Mania
Seusai konsolidasi internal, seluruh pengurus yang hasil akan kembali ke daerah asalnya, dan mensosialisasikan hasil pertemuan ini ke seluruh kader.
Sementara Ketua DPW PPP NTB Wartiah mengatakan, ada tiga alasan Suharso Monoarfa didukung untuk dipilih secara aklamasi dalam Muktamar PPP pada 18 Desember. Pertama, rapat konsolidasi menilai, saat ini Suharso Monoarfa masih menjadi kader terbaik yang berhasil meredam kemelut PPP yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.
Sosoknya yang dingin, komunikatif mampu membuat PPP kembali bertahan seperti sekarang ini. Kedua, Suharso Monoarfa merupakan kader yang sangat berpengalaman. Ia dipilih menjadi menteri sebanyak dua kali di masa presiden yang berbeda yakni di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Perumahan Rakyat dan di era Joko Widodo sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Belum ada kader yang menjabat sebagai menteri dalam dua pemerintahan yang berbeda dengan bidang yang berbeda. Ketiga, PPP menyadari betul bahwa saat ini sudah mendekati Pilpres dan Pileg di tahun 2024.
"Pilpres dan Pileg sudah dekat. Jangan sampai PPP hanya buang buang energi dengan hasil yang tidak memuaskan," ujarnya. (OL-7)
Jokowi terpilih sebagai Ketua Umum PSI lebih besar. Sedangkan, bagi PSI bergabungnya Jokowi membuat peluang partai tersebut lolos ke parlemen lebih besar.
Dudung klaim baru mengetahui namanya disebut dalam bursa calon Ketum PPP. Dia menegaskan bahwa saat ini tak mau berpolitik. "Saya tidak berminat belum mau berpolitik saya," ujar Dudung.
PLT Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menyambangi Kantor DPC PPP Temanggung, Jawa Tengah
KETUA Wantimpres, Wiranto, menitipkan 100 nama kader eks Partai Hanura sebagai calon legislatif Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Apa alasan Wiranto memilih PPP?
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengaku ingin memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia soal calon presiden (capres) dan cawapres 2024.
PPP di Papua, kata Mardiono, bukan merupakan partai yang asing karena terbukti bisa menghasilkan kader-kader yang bisa duduk di legislatif dan eksekutif.
Arwani menjelaskan hal tersebut layak dilakukan karena Surya Dharma Ali merupakan sosok berpengaruh yang sangat dihargai di kalangan internal PPP.
Sejumlah partai politik yang pernah mengganti logo ternyata tidak memberikan efek positif. Beberapa justru suaranya ambles.
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Muktamar kali ini harus menjadi kesempatan emas bagi PPP untuk membesarkan partai dengan memilih sosok ketua umum yang tepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved