Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GP Ansor terus berjuang mengawal negara termasuk menjaga tegaknya ideologi Pancasila. Demikian ditegaskan oleh Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf melalui seminar yang digelar di Jakarta secara offline dan online, Rabu (28/10/2020), untuk memperingati Hari Santri dan Sumpah Pemuda. Seminar itu digelar dengan menggandeng Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Temanya ialah Islam Rahmatan Lil Alamin, Pancasila, and The Commission on Unalienable Rights: Preserving and Strengthening A Rules-Based Internasional Order In The 21st Century Founded Upon Shared Civilizational Value. "GP Ansor hingga saat ini terus berjuang dalam mengawal negara, salah satunya adalah mengawal tegaknya ideologi Pancasila. Saya pun meminta semua pihak juga ikut bersama mengawal tegaknya Pancasila," kata Yahya Cholil.
Ia menambahkan, GP Ansor juga terus menyuarakan kepada seluruh organisasi keagamaan di dunia untuk berkolaborasi dalam menghentikan cara pandang masyarakat yang diskriminatif terhadap perbedaan agama. Menurutnya, misi utama GP Ansor adalah perdamaian.
"GP Ansor dikenal dunia karena berhasil menyelesaikan berbagai masalah keumatan yang mengancam kedaulatan negara Indonesia. GP Ansor juga mengajak seluruh organisasi Islam di seluruh dunia untuk menghentikan cara pandang yang diskriminatif terhadap perbedaan," kata Gus Yahya, sapaan akrabnya.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam sambutannya mengatakan, peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tak bisa dinafikan. BPIP, kata dia, sangat senang bisa bekerjasama dengan GP Ansor sebagai salah satu organisasi pemuda Islam, sekaligus kalangan santri terbesar di Tanah Air bersama membumikan Pancasila.
"Sebetulnya santri itu adalah pahlawan, ini sudah diakui oleh pemerintah. Tentu kita akan terus memberikan dukungan penuh atas keberadaan santri di Indonesia, dan kebetulan hari ini juga bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda. Kegiatan ini juga dalam penguatan benih-benih ideologi Pancasila bagi seluruh pemuda Indonesia,” kata Yudian yang juga Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga.
Seminar itu dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Hukum dan HAM Yassona H Laoly, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Jenderal TNI (Purn) Try Soetrisno, Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, dan Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.
Tampil sebagai pembicara adalah Menko Polhukam, Mahfud MD, Dewan Pengarah BPIP, Rikard Bagun, Katib Aam PBNU, Yahya Cholil Staquf; Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, Mary Ann Glandon (Ketua Commission on Unalienable Rights, Kemenlu Amerika Serikat), F. Cartwright Weilnad (Commission on Unalienable Rights, Kemenlu AS), Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Cesar Rossello (Utusan Khusus Centrist Democrat International), C Hollland Taylor (Utusan GP Ansor untuk PBB, Amerika dan Eropa), dan Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Luar Negeri Kemenlu RI Siswo Pramono. (RO/A-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved