Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
NAHDLATUL Ulama (NU) tengah menggelar konferensi besar. NU sebagai organisasi besar pun telah mampu menjalankan tugas-tugas dalam bidang kebangsaan dan keumatan. Diselenggarakannya konferensi besar menjadi ajang yang tepat melakukan evaluasi jalannya organisasi NU dalam menjawab tantangan pada masa mendatang.
“Salah satu bentuk evaluasi itu kita bangga bahwa NU telah menjadi organisasi pionir yang mampu meletakkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan menjadi satu tarikan napas dalam dakwah dan perjuangan,” tegas Wapres Ma’ruf Amin saat membuka Konferensi Besar NU secara virtual, kemarin.
Wapres mengatakan pemahaman kebangsaan di tubuh NU secara hierarkis telah matang, mulai pengurus besar sampai ke tingkat pengurus ranting. Hal tersebut menjadi aset nonfisik yang tak banyak dimiliki organisasi-organisasi keagamaan yang lain.
Namun, imbuhnya, dalam menghadapi tantangan ke depan, ada banyak hal penting yang harus dikelola secara baik. Wapres memaparkan tantangan-tantangan yang kemungkinan akan dihadapi NU, mulai penguasaan teknologi, ekonomi, hingga pendidikan.
Konferesi Besar NU 2020 membahas mengenai penundaan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU yang seharusnya diselenggarakan pada Oktober. Penundaan tersebut didasarkan pada pertimbangan masih merebaknya covid-19.
Kegiatan Konferensi Besar NU ini diikuti ratusan peserta yang terdiri atas jajaran pengurus harian PBNU, PWNU, dan lembaga di bawah naungan NU.
Di antara keputusan penting Konferensi Besar NU 2020 ialah menunda kegiatan Muktamar ke-34 NU pada Oktober 2021 yang seharusnya dilakukan Oktober 2020 ini.
“Menetapkan, pertama, menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama yang sedianya dilaksanakan di Lampung pada Oktober 2020 berubah pada Oktober 2021 di Lampung,” bunyi keputusan Konbes NU tentang Pelaksanaan Muktamar ke-34 NU dan Masa Khidmat PBNU.
Selanjutnya, jika Oktober 2021 tidak dapat dilakukan yang disebabkan hal-hal tertentu, termasuk covid-19 yang belum terkendali, PBNU memutuskan menggelar pelaksanaan muktamar setelah pandemi hilang.
“Poin penting lain dari kegiatan Konbes NU tersebut, yakni masa khidmat pengurus besar NU hasil Muktamar ke-33 NU berlaku sampai dengan demisioner dalam Muktamar ke-34 NU. Artinya, masa jabatan kepengurusan NU di bawah pimpinan KH Said Aqil Siroj diperpanjang sampai pelaksanaan Muktamar ke-34 NU dapat dilaksanakan. (Dhk/Cah/P-1)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
BPIP dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar diskusi bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”. Edukasi Pancasila
Berbagai langkah kreatif harus terus diupayakan dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki bangsa ini kepada generasi penerus.
PERMASALAHAN bangsa saat ini semakin beragam sehingga diperlukan langkah penguatan kebangsaan generasi muda agar mampu menjawab dan mengatasi tantangan tersebut.
Dalam kalender yang digunakan umat islam, ada bulan tertentu yang dimaknai lebih mulia. Selain Ramadan dan Rajab, Muharram juga menjadi bulan yang dirayakan umat Islam dengan suka cita.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Dalam kegiatan ini, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah hadir mengikuti pembelajaran dan pemetaan potensi diri melalui metode Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ
TUJUH puluh tahun telah berlalu sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung mempertemukan para pemimpin dari negara-negara baru merdeka.
Pada era Soeharto, peran Islam dalam politik luar negeri Indonesia sering disampingkan karena pemerintah lebih mendorong kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved