Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Atasi Tantangan dengan Multilateralisme

Van/Hym/Xinhua/X-3
23/9/2020 03:24
Atasi Tantangan dengan Multilateralisme
Ilustrasi -- Markas Besar PBB di New York, AS(AFP/Medcom.id)

DALAM memperingati hari jadi yang ke-75, PBB menyerukan deklarasi bahwa tantangan global saat ini hanya bisa diatasi dengan menjunjung tinggi multilateralisme.

Perayaan bertemakan The future we want, the United Nations we need: reaffirming our collective commitment to multilateralism tahun ini dilakukan sederhana dalam suasana pandemi korona.

Covid-19 ialah tantangan global dalam sejarah PBB yang tidak hanya menyebabkan kematian dan penyakit serius, tetapi juga resesi global. “PBB menyerukan solidaritas untuk mengakhiri pandemi dan membangun ketahanan bersama,” demikian salah satu poin dalam deklarasi PBB tersebut.

Berkaitan dengan hal itu, dalam Sidang Majelis Umum yang berlangsung 21 September-2 Oktober, Indonesia menyampaikan dua hal penting. Pertama, PBB harus menjamin dan memfasilitasi kebutuhan baik vaksin maupun obat-obatan untuk pandemi covid-19 yang terjangkau bagi semua negara.

Kedua, PBB harus tetap relevan dan mengantisipasi tantangan dengan efi sien, adaptif, dan berkemampuan deteksi dini.

“Ekspektasi dunia terhadap PBB semakin meningkat untuk memperkuat kepemimpin an global. Peringatan ini sekaligus komitmen untuk menciptakan perdamaian, saling percaya antarnegara, memajukan pembangunan berkelanjutan, serta penghormatan hukum internasional dan HAM,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi seperti disampaikan Kementerian Luar Negeri di Jakarta, kemarin.

Pertemuan fisik di Markas Besar PBB di New York hanya dihadiri perwakilan negara yang berkedudukan di AS, sedangkan seluruh delegasi lain mengikuti pertemuan secara virtual.

Sementara itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam pidatonya menegaskan tidak ada negara yang memiliki hak untuk mendominasi urusan global, mengontrol nasib negara lain, dan menyimpan keuntungan pembangunan untuk negara mereka sendiri.

“Representasi dan suara negara berkembang harus ditingkatkan agar PBB bisa seimbang dalam mencerminkan kepentingan dan keinginan mayoritas negara di dunia,” tandas Xi. (Van/Hym/Xinhua/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya