Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kolaborasi Lawan Radikalisme, BNPT Silaturahmi ke Pesantren

Dero Iqbal Mahendra
29/8/2020 21:55
Kolaborasi Lawan Radikalisme, BNPT Silaturahmi ke Pesantren
Kepala BNPT bersilaturahmi dengan pimpinan Pndok Pesantren Al-Mukmin Ngruki(Dok. BNPT)

SALAH satu fondasi membangun pencegahan penyebaran intoleransi dan radikalisme adalah dengan lembaga pendidikan. Untuk itu menjalin silaturahmi dengan elemen masyarakat, dalam hal ini lembaga pendidikan pesantren menjadi hal utama.

Hal ini diupayakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan menggelar silaturahmi kebangsaan dalam rangka pencegahan radikal terorisme di Surakarta, Jawa Tengah. Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Surakarta, Jawa Tengah menjadi salah satu mitra silaturahmi kebangsaan BNPT.

Hal ini ditunjukkan dengan kunjungan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar pada Jumat (28/8) malam beserta jajaran BNPT yang terdiri dari Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen Hendri Paruhuman Lubis; Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris; Direktur Pencegahan BNPT Brigjen R. Ahmad Nurwakhid; dan Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Herwan Chaidir.

Kunjungan sekaligus silaturahmi Kepala BNPT beserta jajaran disambut hangat oleh jajaran Pengurus Pondok Pesantren Al-Mukmin yang dipimpin Ketua Yayasan Mualif Rosyidi. Dalam kunjungan ini jajaran BNPT dan jajaran Ponpes Al-Mukmin menyempatkan makan bersama serta meninjau langsung pondok pesantren mulai dari asrama santri, kelas pembelajaran dan aula pondok pesantren.

Silaturahmi Kebangsaan yang digelar dihadapan puluhan jajaran Ponpes dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki Mualif Rosyidi, Majelis Pembina KH. Farid Ma’ruf, Majelis Pembina Muhammad Amir, Direktur Pesantren Yahya Abdurrahman, Majelis Kiayi dan Kepala Madrasah Asrama dan lainnya.

Selaku Ketua Yayasan Ponpes Al-Mukmin Ngruki, dalam sambutannya Mualif Rosyidi mengatakan pembinaan dan pendidikan santri merupakan wujud dari implementasi cita-cita negara yang dimuat dalam konsitutsi negara Undang-Undang Dasar 1945.

Baca juga : Kapolri Puji Soliditas TNI dan Polri di Papua

“Tempat anak-anak belajar nasionalisme, patriotisme dan kebhinnekaan itulah di pondok pesantren, kiprah para santri ikut mewujudkan cita-cita mewujudkan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Lulusan kami ada yang jadi anggota Polri, TNI hingga di bank. Kami melatih para santri untuk menjadi mandiri dan sederhana,” ujar Ketua Yayasan Ponpes Al-Mukmin Ngruki.

Eksistensi dan peran dari Ponpes Al-Mukmin yang telah berdiri sejak tahun 1972 diakui Kepala BNPT sebagai salah satu aset Indonesia yang mengamanahkan konstitusi negara. Terlebih sebanyak 1500 santri dan anak asuh yang saat ini menimba ilmu di Ponpes Al-Mukmin menandakan pengasuhan tunas bangsa yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

“Inilah keunggulan dan kesempatan membentuk akhlak generasi muda Indonesia, kami sangat berharap figur anak didik selain unggul di ilmu agama yang juga cinta kepada negara dan republik Indonesia. Harus dijaga bersama sampai ke generasi baru dan mendatang yang kuat peranannya dalam menyatukan negara Indonesia sangat beragam,” ujar Boy..

Boy mengingatkan kembali peran dan perjuangan alim ulama dalam sejarah Kemerdekaan RI 75 tahun silam di tengah keberagaman Indonesia yang tidak bisa dipungkiri. Karenanya, Kepala BNPT mengajak agar pondok pesantren membentuk generasi penerus yang penuh toleransi, tahan akan godaan kegiatan yang sarat akan kesia-siaan dan berkarakter kebangsaan.

“Ini merupakan tugas bersama baik unsur pemerintah dan masyarakat agar nilai-nilai konstitusi negara kita langgeng dan lestari melintasi generasi mendatang, karena anak-anak kita banyak yg kehilangan jati diri. Sebagai contoh pembelajaran, kita baru merayakan 75 tahun Kemerdekaan Indonesia, perlu kita isi alam kemerdekaan dengan hal-hal positif dan konstruktif,” tutur Boy. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya