Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DUTA Besar Republik Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia, Kim-Chang beom, yakin bahwa Indonesia dapat menyelenggarakan pilkada serentak pada 9 Desember 2020 seperti yang telah dilakukan Korsel dalam pemilu legislatif pada 15 April 2020 lalu.
Kim mengatakan pemilu akan terselenggara dengan baik bila terjalin kerja sama yang sinergis antara pemerintah dan penyelenggara pemilu serta didukung oleh masyarakat. "Selain itu, juga ada kepastian bahwa pelaksanaanya aman dari covid-19 dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat," kata Kim dalam pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Kantor Kemendagri, Jakarta, kemarin.
Pertemuan penuh persahabatan itu berlangsung di ruang kerja Mendagri selama sekitar 1,5 jam. Turut mendampingi Mendagri Dirjen Otonomi Daerah Akmal Malik, Plt Dirjen Polpum Bachtiar, Plt Dirjen Keuangan Daerah M Ardian Novrianto, Kabiro Fasker Nelson Simanjuntak, dan Staf Khusus Mendagri Bidang Politik dan Media Massa Kastorius Sinaga.
Pada kesempatan itu, Mendagri menanyakan tentang pengalaman Korsel menghadapi pihak yang menyuarakan penundaan pemilu di 'Negeri Ginseng' dan bagaimana sikap pemerintah mereka. Atas pertanyaan tersebut, Kim mengatakan suara yang ingin menunda atau membatalkan pemilu tergolong kecil. "Suara dominan berasal dari masyarakat yang tidak ingin kehilangan hak politik untuk memilih. Mereka ingin melihat kemampuan national election commission melaksanakan tugasnya disertai protokol kesehatan yang ketat," jelasnya.
Apresiasi
Atas nama pemerintah Korea Selatan, Kim menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan rakyat Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang telah berupaya mengendalikan pandemi covid-19 dengan baik. Menurutnya, bila dibandingkan antara jumlah populasi Indonesia yang merupakan keempat terbesar di dunia dengan jumlah penyebaran infeksi covid-19 yang relatif rendah, apa yang dicapai Indonesia merupakan hasil kerja keras yang patut mendapat apresiasi.
"Korsel berhasil melaksanakan pemilu legislatif pada 15 April lalu yang oleh dunia internasional dipuji karena dapat berjalan di tengah pandemi covid-19," jelasnya. Keberhasilan tersebut, jelasnya, ditandai oleh angka partisipasi pemilih yang mencapai 62,2%, tertinggi sejak 1992. Tingkat partisipasi naik jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya yang hanya 54%. Selain itu, juga tidak ada laporan peningkatan penyebaran covid-19 yang bersumber dari pelaksanaan pemilu.
Dia meyakini Indonesia dapat menyelenggarakan pilkada tahun ini karena ia percaya Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan pemerintah menjalin kerja sama yang baik. Tito Karnavian selaku pengundang dan tuan rumah pertemuan itu menyampaikan terima kasih atas kesempatan bertukar pengalaman dan informasi. Ia mengatakan banyak pelajaran yang dipetik dari perbincangan tersebut dan akan mendorong jajarannya bersama dengan KPU dan Bawaslu untuk mempelajari pengalaman Korsel tersebut.
Mendagri juga menghargai usul yang disampaikan Dubes Kim untuk mempertemukan dan membuat kerja sama antara KPU RI dan KPU Korea Selatan dalam persiapan penyusunan protokol pilkada serentak pada Desember mendatang. (P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved