Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEKRETARIS Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno mengatakan partainya sepakat dengan usulan pemerintah untuk menunda pembahasan klaster ketenagakerjaan di omnibus law RUU Cipta Lapangan Kerja. “Terkait penundaan klaster ketenagakerjaan, kami setuju dan sepakat dengan pemerintah untuk menunda pembahasannya,” kata Eddy di Jakarta, kemarin.
PAN pada prinsipnya, lanjutnya, menilai RUU Ciptaker diperlukan dalam rangka penyederhanaan perizinan, kemudahan investasi, dan memberikan kepastian hukum atas produk-produk hukum yang selama ini tumpang tindih. *Menurut dia, pembahasan RUU Ciptaker perlu dilakukan secara komprehensif , rinci, dan dengan kajian mendalam.“ Kajian yang mendalam itu agar menghasilkan produk hukum yang unggul dan menjawab kebutuhan investasi, dunia usaha, lingkungan hidup, dan tenaga kerja,” ujarnya.
Eddy mengatakan saat ini Fraksi PAN tidak ada rencana menarik anggotanya dari keanggotaan Panita Kerja (Panja) RUU Ciptaker.
Kehadiran anggota PAN, katanya, untuk mengawal proses pembahasan agar aspirasi masyarakat dapat tersampaikan secara langsung. “Tugas anggota F-PAN di dalam pembahasan RUU Ciptaker ialah untuk memberikan masukan objektif, kritis, dan konstruktif agar RUU tersebut benar-benar kredibel dan aplikatif,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Hidayat Nur Wahid dalam keterangan pers, Senin (17/4), meminta pemerintah fokus pada penanganan pandemi covid-19 dan menunda pembahasan RUU Ciptaker. “Saat ini yang ditunda pembahasannya oleh pemerintah dan pimpinan DPR hanya klaster ketenagakerjaan dari omnibus law RUU Ciptaker. Itu pun setelah mendapat tekanan dari gerakan buruh dan oposisi,” katanya.
Padahal, kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), klaster tersebut hanya satu dari 11 klaster dalam RUU tersebut yang berpotensi bermasalah dan kontroversi.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu menegaskan F-PKS menolak pembahasan omnibus law RUU Ciptaker dan tidak mengirimkan wakilnya dalam panja. F-PKS berpendapat pemerintah dan DPR seharusnya fokus terhadap penanganan bencana nasional covid-19. (Ant/P-5)
MK membuat ketentuan hukum baru dengan mendetailkan bahwa pelaksanaan Pemilu lokal harus dilaksanakan antara dua atau dua setengah tahun setelah pemilu nasional.
Sebaiknya pemerintahan saat ini bekerja saja untuk masyarakat. Ketika kinerja baik tentu akan mendapatkan respon yang positif dan modal menuju Pilpres 2029.
Prabowo membeberkan dirinya masih fokus bekerja dan dukungan tersebut merupakan urusan nanti. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku ingin lebih dulu bekerja untuk rakyat.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus menyebut keputusan PAN untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2029 adalah hal yang wajar.
NasDem menghormati dukungan PAN kepada Prabowo. Namun, masih terlalu dini untuk berbicara soal kontestasi presiden di 2029.
PAN menilai pertemuan antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Prabowo Subianto bisa dikatakan sebagai bentuk dukungan PDIP kepada Presiden Prabowo
Dalam putusannya, MK telah menyatakan bahwa ambang batas parlemen konstitusional bersyarat harus dijalankan pada tahun 2029 dan pemilu berikutnya.
kehadiran UU Cipta Kerja merupakan momentum yang tepat bagi generasi muda untuk mengembangkan kewirausahaan dan keterampilan kerja
Buku UU Cipta Kerja nanti dapat menjelaskan bagaimana latar belakang yang mendasari pembuatan UU Ciptaker
UU Cipta Kerja merupakan sebuah instrumen deregulasi dan debirokratisasi.
Buku UU Cipta Kerja nanti dapat menjelaskan bagaimana latar belakang yang mendasari pembuatan UU Ciptaker
Satgas Percepatan Sosialisasi UU Cipta Kerja menyelenggarakan Focus Group Discussion ( FGD) bersama Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved