Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Perlu Strategi Selamatkan TKI

Media Indonesia
14/4/2020 08:35
Perlu Strategi Selamatkan TKI
Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memperlihatkan surat kewaspadaan kesehatan usai mengikuti Rapid Test COVID-19 ketika tiba dari Malaysia(ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

ANGGOTA Komisi I DPR dari Fraksi PKS, Sukamta, menilai perlu langkah dan strategi khusus dalam memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Malaysia. Pasalnya, kondisi mereka semakin sulit di saat negeri jiran itu menerapkan lockdown atau MCO (movement control order) sejak 18 Maret.

“Pemerintah harus berpikir solusi ke depan dan berpikir menghadapi kondisi terburuk seandainya MCO ini akan berlangsung lebih lama dari perkiraan, misalnya pemulangan TKI secara masif dan bertahap. Jangan sampai nama Indonesia tercoreng karena dianggap menelantarkan warganya di Malaysia,” kata Sukamta di Jakarta, kemarin.

Selama MCO, lanjutnya, kondisi sekitar 3,5 juta WNI sangat sulit. Kebanyakan dari mereka bekerja di sektor informal dan banyak yang diputus kontrak. Apalagi MCO sudah diperpanjang tiga kali hingga akhir April dan mungkin akan diperpanjang.

“Karena itu, perlu segera terapkan strategi taktis menyelamatkan WNI dalam kondisi yang tidak menentu ini,” ujarnya.

Menurut dia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Malaysia sudah memberikan bantuan sembako, tetapi jumlahnya masih sangat jauh dari kebutuhan berdasarkan jumlah WNI yang memerlukan.

“Kita dalam kondisi seperti ini tidak memedulikan status WNI legal atau ilegal, yang penting mereka termasuk tumpah darah Indonesia yang berhak mendapat pelindungan dari negara,” tegasnya. Sukamta mengapresiasi Menteri Luar Negeri RI dan jajarannya sudah peka terhadap persoalan ini dan bekerja serius melindungi WNI di Malaysia.

Namun, menurut dia, Kemenlu RI perlu lebih cepat dan masif lagi bergerak di lapangan, juga perlu bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk menjangkau WNI yang memerlukan bantuan.

“Khususnya saya berharap Dubes Rusdi Kirana bisa memimpin langsung dan menunggui proses penyelamatan anak-anak bangsa yang terpaksa mencari nafkah di negeri orang,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, 524 TKI dari Malaysia sudah kembali ke Indonesia melalui Sumatra Utara. Pemulangan TKI berlangsung dalam empat gelombang selama dua hari, 9-10 April 2020, melalui Bandara Internasional Kualanamu, Medan.

Seluruh TKI itu wajib menjalani protokol kesehatan covid-19 dengan menjalani serangkaian tes kesehatan dan karantina 14 hari. Karantina dilakukan di dua lokasi, yaitu di Taman Cadika Lubuk Pakam sebanyak 134 orang dan di Pangkalan TNI-AU Soewondo Medan Polonia 379 orang. Pada Jumat (10/4) diumumkan bahwa 513 TKI dinyatakan negatif covid- 19. (Ant/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya