Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Haerul, Perakit Pesawat Lulusan SD akan Dibina TNI AU dan FASI

Andhika Prasetyo
21/1/2020 15:35
Haerul, Perakit Pesawat Lulusan SD akan Dibina TNI AU dan FASI
Perakit Pesawat Terbang Haerul (kanan) mendapat penjelasan soal mesin pesawat dari Wakil Ketua Indonesia Flying Club (IFC) Untung Medianto(MI/Susanto)

NAMA Haerul mendadak menjadi perbincangan dalam beberapa hari terakhir. Keberhasilannya merakit pesawat model ultra light dan menerbangkannya di pesisir pantai Ujung Tape, Pinrang, Sulawesi Selatan, membuat pria 34 tahun itu viral bahkan diapresiasi oleh Istana.

Jika dilihat dari latar belakangnya yang hanya lulusan sekolah dasar, apa yang dilakukan Haerul memang menakjubkan. Dengan pengetahuan dan peralatan seadanya, ia bisa membuat pesawat dengan bantuan panduan video-video di Youtube.

Namun, dibalik semua kehebatan itu, tindakan Haerul ternyata menyalahi aturan terkait penerbangan.

Kadispen TNI AU Fajar Adriyanto mengungkapkan pesawat yang dibuat dan diterbangkan Haerul belum memenuhi aturan dan keselamatan penerbangan. Di samping itu, Haerul juga tidak memiliki lisensi sebagai pilot.

Karena itu, TNI AU akan bekerja sama dengan Federasi Aero Sport Indonesia guna memberikan pembinaan kepada Haerul untuk merakit pesawat secara benar dan sesuai aturan penerbangan.

"Haerul ini cuma montir yang mau terbang. Dia tidak pernah punya pendidikan formal pilot atau pembuatan pesawat. Tapi dia buktikan, dia bisa terbang. Dia buat pesawat pakai mesin sepeda motor. Itu yang sangat kita apresiasi," ujar Fajar di Lapangan Terbang Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/1).

Baca juga:  Cuaca Buruk, Pesawat Ditumpangi Kepala BNPB Gagal Landing

Haerul juga diberi kesempatan untuk menerbangkan dan mengendalikan pilot swayasa dengan didampingi pilot resmi saat mengunjungi FASI di Lapangan Terbang Pondok Cabe.

"Kita ingin perkenalkan pesawat yang bersertifikat kepada Haerul. Pesawat swayasa dipilih karena mirip dengan yang dia rakit. Kita harap nanti setelah merasakan pengalaman terbang, dia dapat feeling yang sebenarnya," ucap Fajar.

Kendati demikian, Haerul belum akan diberikan lisensi pilot karena untuk mendapatkan itu butuh proses yang cukup panjang.

"Di dunia aero sport, minimal 25-30 jam baru dapat lisensi. Sekarang kita beri sertifikat join flight dulu," tuturnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya