Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono menegaskan selain memerangi radikalisme agama, kekuatan bangsa ini juga harus mewaspadai serta menangkal radikalisme pasar yang daya rusaknya jauh lebih besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kita memerangi radikalisme agama itu tentu, karena itu juga real mengancam kita tetapi jangan lupa juga ada radikalisme pasar yang daya rusaknya luar biasa dan tentu saja tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila," kata Hariyono saat berdialog dalam acara sosialisasi pancasila dengan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Forum Pembaruan Kebangsaan Kabupaten di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (30/11) malam.
Ia menjelaskan radikalisme agama relatif mudah diatasi karena proses deteksinya jauh lebih mudah, berbeda halnya dengan radikalisme pasar.
"Kalau radikalisme pasar itu yang hanya menjadikan negara atau masyarakat kita sebagai konsumen. Itu kita anggap tidak nyata kan, karena kita nikmati semua dan juga sulit kita kendalikan," ungkapnya.
Menurut Hariyono, mudahnya asing masuk bahkan menguasai pasar dalam negeri, maka potensi negara kehilangan nilai-nilai dasar yang berdasarkan pancasila menjadi sangat besar.
"Yang pasti benturannya adalah keadilan sosial. Karena ketika terjadi kesenjangan sosial yang tinggi timbul kecemburuan sosial, dan kecemburuan sosial bisa menimbulkan keterbelahan sosial, ini bisa menimbulkan revolusi sosial. Nah ini sama-sama mengancam baik yang miskin maupun kaya," tuturnya.
Baca juga: Ikatan Sarjana NU Dukung Pemerintah Perangi Radikalisme
BPIP mengingatkan para pemilik modal bahwa Indonesia harus jaga bersama agar kekal dan abadi melalui kerja-kerja pasar yang berlandaskan pancasila.
"Di situ relevansi kita perlu mengantisipasi ancaman radikalisme pasar itu," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Studi Pancasila Universitas 17 Agustus Banyuwangi Syahru Ramdloni menegaskan pentingnya perguruan tinggi memasukkan perspektif kebangsaan dalam mata kuliah yang diajarkan.
"Di kami misalnya ada pendidikan kewarganegaraan dan pancasila dalam pengajaran. Nah lewat pengajaran dua mata kuliah inilah kita bisa memerangi yang selama ini kita sebut intoleransi atau radikalisme," jelas dia.
Dunia perguruan tinggi yang selama ini menjadi sasaran gerakan kelompok-kelompok intoleran harus mampu membentengi diri dengan berbagai upaya.
"Tentu saja pendekatannya pendidikan dan itu harus dilakukan secara persuasif bukan represif sambil kita membentengi mahasiswa kita dengan narasi kebangsaan yang juga perlu disampaikan sesuai dengan konteks yang mereka hadapi," tukasnya.(OL-5)
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menegaskan pentingnya peran pengajar dalam menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila secara holistik.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
Kepala BPIP Yudian Wahyudi bersama jajaran pimpinan BPIP melakukan audiensi strategis ke Kementerian Hukum RI untuk membahas Rancangan Undang-Undang tentang BPIP (RUU BPIP)
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengumumkan sebanyak 76 dari total 130 ribu peserta seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat pusat 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved