Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pimpinan DPD Harus Redam Konflik Internal

Nur Aivanni
15/9/2019 08:00
Pimpinan DPD Harus Redam Konflik Internal
Peneliti Serum Institute Muhtar(MI/ADAM DWI )

PIMPINAN DPD RI yang terpilih nanti harus mampu meredam masalah krusial di lembaga itu, yaitu konflik internal. Ketidaksolidan DPD terjadi akibat konflik terkait perebut­an kursi ­pimpinan pada periode ­sebelumnya.

“Untuk itu diperlukan sosok ­solidarity maker yang bebas dari kedua kubu yang berkonflik sebelumnya ­untuk memperkuat DPD secara internal ke depan,” kata peneliti dari Society Research and Humanity Development (Serum) Institute Indonesia, Muhtar, dalam diskusi bertajuk Penguatan Pimpinan DPD, di Jakarta, kemarin.

Jika internal tidak solid, kata Muhtar, DPD akan sulit untuk memperjuangkan aspirasi daerah yang mereka wakili. Karena itu, sosok yang mempunyai jiwa kemimpinan yang kuat, baik, serta bisa menjadi solidarity maker terhadap masalah yang ada sangat dibutuhkan oleh institusi itu ke depan.

“Butuh sosok yang netral dalam artian mampu meredam konflik yang terjadi. Sampai hari ini juga konflik itu masih dipelihara oleh kedua kubu yang bertikai,” ujarnya.

Selain itu, terang Muhtar, pimpinan DPD nantinya harus bisa mencari jalan keluar atas persoalan komunikasi politik yang belum berjalan baik dengan DPR RI, juga harus mempunyai narasi yang baik dalam memajukan DPD.

Tantangan DPD ke depan, menurut dia, ialah membuktikan kinerja mereka dengan memaksimalkan kewenangan yang ada, misalnya melahirkan inovasi kebijakan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menambahkan pimpinan DPD nantinya harus memiliki tiga karakter pokok, yakni kepemimpinan yang kuat, bukan bagian dari konflik masa lalu, dan harus mempunyai target ke depan. “Perlu adanya strong leadership, bisa pasang badan untuk DPD supaya berdaya, punya bargaining position untuk membangun DPD secara kelembagaan,” katanya dalam kesempatan yang sama.

Sebanyak 136 anggota DPD dari 34 provinsi di Indonesia yang terpilih dalam Pemilu 2019 harus bisa memberikan sumbangsih bagi pembangunan daerah. “Itu salah satu tugas pokok yang diemban para anggota DPD.”

Sosok yang potensial menjadi ­pimpinan DPD yang baru, menurut Pangi, antara lain Tamsil Linrung, Fadel Muhammad, dan Jimly ­Asshiddiqie.

Ia menilai pimpinan DPD yang ada selama ini kurang memiliki daya kejut bagi penguatan lembaga yang lahir di era reformasi tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan pimpinan yang bisa melakukan gebrakan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang ada di DPD secara utuh.

“Penguatan DPD ke depan kunci­nya ada di pimpinan. Perlu dicatat bahwa lembaga itu tidak akan bisa berbuat banyak bila di internalnya sendiri ­terdapat konfik yang tak ­berkesudahan,” tegasnya. (Nur/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya